Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Beras Impor Akhirnya Masuk Juga
Produksi Petani Jadi Sia-sia
Minggu, 18 Desember 2022 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Hermanto prihatin Pemerintah menempuh kebijakan impor untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang semakin menipis. Kebijakan ini akan memukul harga gabah sehingga usaha petani meningkatkan produksi menjadi sia-sia.
Hermanto bilang, petani selama ini telah bersusah payah bercocok tanam secara serius mengikuti apa yang menjadi arahan Pemerintah untuk mencapai target produksi beras. “Tapi tiba-tiba ada keputusan impor beras. Pemerintah abai dengan pembelaan terhadap petani domestik,” ujarnya, kemarin.
Baca juga : PAN Tetap Hormati Kang Emil
Politisi Fraksi PKS ini menilai, silang sengketa perbedaan data stok beras mestinya tidak menjadi alasan mengambil jalan pintas untuk mendatangkan beras dari negara lain. Pemerintah harusnya bisa lebih kreatif dan inovatif mengembangkan sektor hulu dan hilir bidang pertanian melalui teknologi modern.
Pertanian juga mestinya punya sistem data yang integratif, konsolidatif dan validatif sehingga hanya satu data yang dimiliki Pemerintah. “Kebijakan impor beras ini jelas bertentangan dengan seruan Presiden Jokowi yang menghendaki kebutuhan beras dipenuhi dari dalam negeri,” ucap Hermanto.
Baca juga : Thalia Sukses Tukar Perunggu Jadi Emas
Diketahui, Pemerintah membuka izin impor beras hingga 500 ribu ton lewat Perum Bulog. Realisasi impor akan bertahap, yaitu 200 ribu ton sampai akhir 2023, dan sisanya 300 ribu ton hingga sebelum panen raya atau Februari 2023.
“Hari ini Bulog mendapat tambahan cadangan beras pemerintah (CBP) 10.000 ton. Kapal impor perdana dari Vietnam yang baru tiba, 5.000 ton di Tanjung Priok dan 5.000 ton di Merak,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat memantau pembongkaran beras impor di Tanjung Priok, Jumat (16/12).
Baca juga : Komnas HAM: Keamanan Manusia Perlu Jadi Perhatian
Budi menambahkan, beras impor akan terus bertambah karena sudah banyak kapal dari Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Myanmar yang sudah antre sandar.
Sementara itu, Koordinator Substansi Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Batara Siagian menuturkan, pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Kementan bekerja sama dengan Koperasi Maju Mandiri Terpercaya dan Pasar Mitra Tani/Toko Tani Indonesia Center (TTIC) untuk memasarkan beras produksi petani dengan jarga terjangkau.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya