Dark/Light Mode

YLKI Dukung Pencatatan Meteran Digital

Tagihan Listrik Bakal Lebih Akurat Dan Efisien

Rabu, 28 Desember 2022 07:30 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. PLN).

 Sebelumnya 
“Kami akan menjadi lebih akuntabel. Karena, kualitas dan kuantitas data yang diterima melalui teknologi ini juga akan semakin terjamin. Sehingga ke depan akan semakin efisien,” ucapnya.

President of State Grid Corporate of China Zhang Zhigang menyatakan mendukung penuh langkah PLN dalam berkembang ke dalam transisi energi. Ia sepakat, bahwa dalam transformasi dan transisi energi dibutuhkan sistem jaringan berbasis digital, sehingga lebih efisien dan akuntabel.

“Kerja sama ini sangat baik untuk memperkuat ketahanan energi kedua negara. Saya percaya bahwa kerja sama yang sukses akan semakin meningkatkan kesuksesan kedua perusahaan ke depan,” jelas Zhigang.

Pengamat Ekonomi Energi dan Pertambangan Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyambut baik digitalisasi smart meter.

Baca juga : Nataru, Kementerian ESDM Pastikan Pasokan Listrik Jamali Aman

Menurutnya, hal ini akan memuluskan transformasi digital perusahaan secara menyeluruh. Tak hanya itu, meningkatkan efisiensi dan transparansi kelistrikan bagi pelanggan.

Namun dalam menjalankan usaha, PLN harus tetap mengedepankan efisiensi dalam menunjang kinerja perusahaan,” kata Fahmy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Fahmy mengatakan, melalui smart meter, data yang terkumpul melalui teknologi IoT (Internet of Things) otomatis akan membantu PLN meningkatkan kualitas pelayanan, produktivitas dan efisiensi.

PLN sebagai perusahaan penyedia jasa ketenagalistrikan, sambungnya, bisa memberikan penagihan yang akurat. Sehingga konsumen juga bisa memantau penggunaan listrik mereka secara langsung melalui ponsel pintar. “Implementasi ekosistem IoT memudahkan BUMN mengelola listrik di era digitalisasi dan Industri 4.0,” katanya.

Baca juga : Insentif Kendaraan Listrik Bisa Selamatkan Indonesia dari Jerat Defisit Migas

Namun demikian, Fahmy mengingatkan, penerapan smart meter akan menimbulkan dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di level petugas catat meter.

“Hal tersebut harus diperhatikan, menjadi pembahasan. Tetapi saya setuju ke depan harus pakai digitalisasi,” tuturnya.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi juga mendukung digitalisasi pencatatan meteran listrik. Sebab, digitalisasi meter listrik pelanggan PLN memang diperlukan.

“Mengganti meter listrik menjadi digital merupakan jalan tengah, agar konsumen tidak merasa dirugikan ketika tagihan listriknya tiba-tiba melonjak. Seperti yang banyak dikeluhkan masyarakat saat ini,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : APJII Gelar Perhelatan DTI-CX Di Juli 2023

Tulus menilai, masyarakat saat ini juga sudah melek teknologi. Sehingga memungkinkan jika meteran tradisional bisa diubah menjadi digital.

“Ironi ketika di era digital begini, tapi PLN masih berbasis kWh meter manual. Dengan digitalisasi, akurasinya lebih tinggi,” kata Tulus. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.