Dark/Light Mode

Pemanfaatan Solar Energy sebagai Sumber Energi Listrik Utama pada Desa Sulit Listrik

Rabu, 4 Januari 2023 13:37 WIB
Panel surya (Foto: Mediaini)
Panel surya (Foto: Mediaini)

Indonesia merupakan negara yang luas dengan kumpulan dari ribuan desa. Pembangunan Indonesia berarti sama dengan pembangunan dan pemberdayaan desa-desa yang ada di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa jumlah desa yang terdata di Indonesia yakni 81.616 desa. Banyaknya desa yang ada di Indonesia tentu menjadi pusat kokoh dan makmurnya Indonesia.

Listrik sudah tentu menjadi fokus utama dalam pengembangan suatu desa, karena listrik sudah menjadi suatu kebutuhan yang pokok dalam kehidupan manusia, terutama perkotaan dan perdesaan yang maju. Akan tetapi, luasnya wilayah Indonesia menyebabkan penyebaran listrik untuk desa-desa terpelosok menjadi sulit. Melalui data yang didapat, ada 4.700 desa di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) masih belum dialiri oleh listrik oleh PLN. Rasio desa berlistrik di provinsi seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku masih di bawah 80 persen dan lebih parah lagi yaitu Papua dan Papua barat yang berada dibawah 50 persen. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa hal seperti daerah yang sulit dijangkau, medan yang berbahaya dan ekstrem, serta biaya investasi yang tinggi. Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, pada daerah 3T membutuhkan investasi infrastruktur yang tidak murah, yaitu berkisar 25-45 juta per-pelanggan.

Dengan mahalnya investasi infrastruktur untuk mengelektrifikasi desa-desa yang belum dialiri listrik, perlu adanya inovasi serta cara untuk membuat desa yang sulit listrik ini menjadi mudah dan dapat dialiri listrik. Inovasi yang dipakai pun haruslah yang mengedepankan pada sustainable energy, dikarenakan Indonesia berambisi untuk Zero Net Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Saat ini sustainable and renewable energy sudah menjadi fokus utama pemerintah Indonesia, dikarenakan Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat tinggi. Terutama pada potensi energi surya, potensi energi surya di Indonesia mencapai 4.8 kWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp. Dari besarnya potensi yang ada, yang sudah dimanfaatkan hanya berkisar 10 MWp. Tentu sangat disayangkan apabila keberlimpahan potensi energi surya yang ada tidak dimaksimalkan, terutama pada desa-desa yang masih sulit listrik. Energi surya bisa menjadi solusi untuk mengurangi desa-desa yang belum dialiri listrik.

Baca juga : Erick: Hati-hati, Bakal Ada Audit Investigasi

Untuk mengatasi permasalahan desa sulit listrik tersebut, pemanfaatan solar energy yang bersumber pada matahari akan mempermudah elektrifikasi desa-desa yang masih belum dialiri listirk dan rusaknya ekosistem bumi. Ditambah lagi, posisi Indonesia sebagai negara tropis yang dilalui garis khatulistiwa, menjadikan berlimpahnya tenaga surya matahari yang ada. Berdasarkan data dari situs globalsolaratlas, output daya fotovoltaik spesifik di wilayah Indonesia berkisar 2.82 - 4.62 kWh/kWp dengan suhu udara 11.3°C-27.8°C, dengan data tersebut diketahui bahwa geografis Indonesia cukup memadai untuk memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi, sehingga desa yang masih belum teraliri listrik dapat dengan mudah memanfaatkan energi surya.

Solar Energy atau energi surya adalah energi yang didapatkan dari matahari dengan cara mengubah sinar matahari menjadi energi listrik menggunakan panel PV untuk menyerap sinar matahari. Sinar matahari yang diubah menjadi energi listrik menggunakan Panel PV akan dialirkan dan disimpan pada baterai. Panel PV merupakan kumpulan sel surya yang disusun untuk menyerap sinar matahari secara efektif. Sel surya pada Panel PV bertanggung jawab untuk menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Sel surya sendiri terdiri dari berbagai komponen fotovoltaik, yaitu komponen yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik. Secara umum, sel surya terdiri dari lapisan silikon semikonduktor, lapisan logam, lapisan anti refleksi, dan strip konduktor logam. Banyaknya Solar Cell atau Sel Surya yang disusun berbanding lurus dengan banyaknya energi yang dihasilkan. Maka semakin banyak sel surya yang disusun, semakin banyak energi dari sinar matahari yang dikonversikan menjadi energi listrik. Adapun jenis sel surya yang biasa dipakai seperti Monocrystalline Silicon PV Module, Polycrystalline Silicon PV Module.

Dalam pemanfaatan energi surya ini pun terbilang sangat ringkas. Cara kerja dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yaitu  energi matahari ditangkap menggunakan panel PV yang sudah disiapkan, setelah itu Panel PV akan mengubah energi dari matahari berupa sinar matahari untuk diubah menjadi energi listrik, selanjutnya energi yang sudah dirubah menjadi energi listrik akan dialirkan menggunakan Solar Charge Control untuk disimpan didalam baterai. Sesudah energi listrik disimpan didalam baterai, energi listrik yang didapat dari proses perubahan sinar matahari haruslah diubah arus listriknya, energi listrik yang awalnya masih merupakan listrik arus DC diubah menjadi listrik arus AC menggunakan inverter agar bisa dipakai untuk alat-alat rumah yang diperlukan dan energi listrik pun sudah bisa dipakai untuk kepentingan masyarakat di desa tersebut untuk menjadi sumber daya guna menghidupkan listrik masyarakat desa yang masih sulit listrik di daerah 3T.

Baca juga : Insentif Kendaraan Listrik Harus Tepat Sasaran

Dalam segi keramahan lingkungan, penggunaan panel surya sebagai energi listrik dapat dipastikan membantu mengurangi emisi yang sudah tinggi diakibatkan oleh PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang masih menggunakan fosil sebagai bahan bakar utama. Diketahui bahwa sektor ketenagakelistrikan menyumbang emisi karbon sebesar empat belas persen dari total keseluruhan emisi nasional yang ada. Sebagai perbandingan, pada penggunaan PLTS sebagai sumber daya energi listrik sama sekali tidak memancarkan emisi berupa CO2 atau emisi gas rumah kaca. Tidak seperti PLTU yang masih menggunakan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi listrik. Tentu pemanfaatan solar energy sebagai pengganti pembangkit listrik yang biasa menggunakan fosil sebagai bahan bakar dapat menjadi cara yang sangat memungkinkan untuk menurunkan emisi di Indonesia, dan penggunaan solar energy dipastikan tidak akan memberikan kontribusi yang buruk terhadap perubahan iklim dan global warming.

Alur Kerja PLTS 

Masih banyaknya desa yang belum dialiri listrik menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah untuk mulai memasok listrik ke seluruh pedalaman di Indonesia. Ditambah target Indonesia yang akan Net Zero Emission pada tahun 2060 mengharuskan pemerintah negara untuk memberikan solusi yang tidak hanya tepat, akan tetapi solusi yang sustainable. Pemanfaatan solar energy sebagai sumber energi utama pembangkit listrik pada desa yang masih sulit listrik dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi target pemerintah negara. Potensi yang dimiliki Indonesia akan energi matahari harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama untuk menekan ketergantungan akan fosil sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik yang menghasilkan emisi yang tinggi. Penerapan sistem PLTS yang ringkas menjadi salah satu kelebihan dibanding pembangkit listrik yang lain.

Baca juga : KPK Kembali Tetapkan 1 Seorang Hakim Sebagai Tersangka Kasus Suap MA

Proyek inovasi ini tentu memiliki keunikan tersendiri dengan memanfaatkan energi cahaya matahari atau Solar Energy sebagai sumber daya listrik untuk menghidupkan desa yang masih sulit listrik di daerah 3T, serta bisa digunakan berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang. Bahkan, masyarakat tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk mendapatkan energi listrik tersebut jika sistem sudah terpasang. Masyarakat desa hanya perlu meletakkan panel surya dan membiarkan cahaya matahari tersebut bertransformasi menjadi energi listrik. Tentu dampak yang diharapkan adalah elektrifikasi terhadap desa-desa yang masih sulit listrik menggunakan renewable energy dan tidak ada lagi desa yang masih sulit listrik di daerah 3T, serta emisi yang dihasilkan oleh pembangkit yang masih menggunakan fosil dapat ditekan untuk bumi yang lebih baik di masa depan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.