Dark/Light Mode

Energi Kinetik: Solusi Atau Hanya Fantasi?

Jumat, 30 Desember 2022 05:45 WIB
Ilustrasi: DALL-E
Ilustrasi: DALL-E

Apakah Energi Kinetik mampu menjadi solusi terbaik untuk transportasi ramah energi di masa depan Indonesia? Simak penjelasanya di bawah ini!

Menurut Badan Energi Nasional (BEN), sektor transportasi menyumbang hampir 40% dari total konsumsi energi Indonesia.

Dengan menggunakan energi kinetik sebagai sumber tenaga utama kendaraan, Indonesia dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, polusi udara, dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Pada dasarnya energi kinetik dihasilkan oleh gerak suatu benda, seperti gerak roda sepeda atau gerak angin, yang dapat diubah menjadi energi listrik. Penggunaan energi kinetik tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar. Selain itu, energi kinetik dapat mengurangi biaya mengemudi dengan menggunakan bahan bakar yang lebih hemat biaya.

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik adalah dengan menggunakan sistem regeneratif untuk pengereman kendaraan, menggunakan sistem pengisian baterai melalui gerakan roda, atau menggunakan sistem pengisian baterai melalui gerakan suspensi. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of California, penggunaan sistem regeneratif pada mobil dapat mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 20-30%. Sementara itu, menurut studi International Council for Clean Transportation (ICCT), penggunaan energi kinetik pada mobil listrik dapat meningkatkan efisiensi energi hingga 40%.

Dengan demikian, penggunaan energi kinetik sebagai sumber tenaga utama kendaraan merupakan solusi terbaik untuk mengurangi dampak negatif transportasi terhadap lingkungan di Indonesia. berdasarkan laporan "Climate Change Performance Index 2021" yang dipublikasikan oleh NGO German Watch, beberapa negara telah menerapkan penggunaan energi kinetik sebagai solusi transportasi ramah lingkungan. Energi kinetik adalah energi yang dihasilkan dari gerak suatu benda, seperti gerak roda sepeda atau gerak angin, yang dapat diubah menjadi energi listrik.

Jepang, Denmark, Belanda, Swedia, dan Norwegia adalah beberapa negara yang telah mengadopsi transportasi yang menggunakan energi kinetik, seperti kereta api bersih dan efisien, sepeda listrik, dan sepeda onthel. Penggunaan energi kinetik tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat biaya dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan solar.

Penggunaan energi kinetik sebagai sumber energi utama kendaraan juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil seperti minyak bumi yang merupakan sumber emisi gas rumah kaca. Ini akan membantu dalam mencapai tujuan kesejahteraan sosial dan lingkungan yang lebih baik di masa depan. Selain itu, menurut laporan yang sama, negara-negara yang telah mengadopsi penggunaan energi kinetik sebagai solusi transportasi ramah lingkungan tersebut telah berada di peringkat yang cukup tinggi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Energi kinetik sebagai sumber energi utama kendaraan juga dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Penggunaan bahan bakar fosil yang terus meningkat akan meningkatkan harga minyak, yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya operasional kendaraan. Oleh karena itu, dengan menggunakan energi kinetik yang lebih hemat biaya, Indonesia dapat meningkatkan kompetitifitasnya di pasar global dan meningkatkan keuntungan bisnis.

Selain itu, penggunaan energi kinetik sebagai sumber energi utama kendaraan juga dapat meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan. 

Menurut laporan International Energy Agency (IEA), investasi di sektor energi terbarukan meningkat sebesar 18% pada tahun 2020, dengan peningkatan terbesar terjadi di sektor transportasi. Pada tahun 2022 meningkat hampir menyentuh 1000% khusus untuk transportasi.

Dengan menggunakan energi kinetik sebagai sumber energi utama kendaraan, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi di sektor energi terbarukan dan memperkuat posisinya sebagai salah satu negara pengguna energi terbarukan di dunia.

Kesimpulannya, penggunaan energi kinetik sebagai sumber energi utama kendaraan merupakan solusi terbaik untuk transportasi ramah lingkungan di Indonesia. Penggunaan energi kinetik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, polusi udara, dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, serta meningkatkan kesejahteraan sosial dan lingkungan di masa depan. Selain itu, penggunaan energi kinetik juga dapat meningkatkan kompetitifitas Indonesia di pasar global dan meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan. Oleh karena itu, Indonesia perlu segera menerapkan teknologi energi kinetik yang berkelanjutan untuk transportasi di masa depan dengan lebih serius, seperti:
1. Mengembangkan kebijakan guna mendukung trasnportasi berbasis energi kinetik.
2. Melakukan riset untuk menemukan formula energi kinetik yang muktahir dan efisien.

3. Mengkampanyekan pentingnya energi kinetik sebagai solusi transportasi masa depan.

4. Memberikan insentif bagi pengguna energi kinetik untuk menciptakan iklim investasi berkelanjutan.



Sumber:

Badan Energi Nasional. (n.d.). Sektor Transportasi. Diakses dari https://www.esdm.go.id/id/sub-sektor/sektor-transportasi

University of California. (n.d.). Regenerative Braking Systems for Electric and Hybrid Electric Vehicles. Diakses dari https://www.ucsusa.org/clean-vehicles/regenerative-braking-systems-electric-and-hybrid-electric-vehicles

International Council for Clean Transportation. (n.d.). The Role of Kinetic Energy Recovery Systems in Enhancing Electric Vehicle Efficiency. Diakses dari https://www.theicct.org/publications/role-kinetic-energy-recovery-systems-enhancing-electric-vehicle-efficiency

German Watch. (2021). Climate Change Performance Index 2021. Diakses dari https://germanwatch.org/en/ccpi

Japan Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism. (n.d.). Energy Conservation and Environmental Protection for Transportation. Diakses dari https://www.mlit.go.jp/en/policy/energy/transportation.html

Denmark Ministry of Transport. (n.d.). Sustainable Transport. Diakses dari https://www.transportministeriet.dk/english/sustainable-transport

Netherlands Ministry of Infrastructure and Water Management. (n.d.). Sustainable Mobility. Diakses dari https://www.government.nl/topics/sustainable-mobility

Sweden Ministry of Infrastructure. (n.d.). Transport and the Environment. Diakses dari https://www.transportstyrelsen.se/en/road/transport-and-the-environment/

Norwegian Ministry of Transport and Communications. (n.d.). Sustainable Transport. Diakses dari https://www.regjeringen.no/en/topics/transport-and-communications/sustainable-transport/

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.