Dark/Light Mode

Hubungan Bisnis Logistik dan Industri Retail Modern Tahun 2023

Jumat, 13 Januari 2023 21:30 WIB
Bisnis logistik/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Bisnis logistik/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Tidak ada satu bisnis pun yang tidak terkait dengan sektor bisnis logistik. Salah satunya adalah bisnis retail, yang di tahun 2023 sudah harus mensinergikan bisnisnya dalam konteks dukungan bisnis logistik agar bisa tetap survive dan memberikan kontribusi yang signifikan.

Kita tahu, saat ini ketika kita bicara soal bisnis retail, maka kondisinya sudah berbeda seperti yang terjadi pada masa sebelum pandemi. Yaitu, konsep bisnis dan realisasi bisnisnya tidak lagi mengutamakan kepuasan konsumen semata. Tetapi, masalah ketepatan pengiriman produk akan menjadi salah satu dasar kenapa pada akhirnya sebuah brand mengalami kemunduran atau pengurangan dukungan dari konsumen.

Semua hal itu terjadi tidak lain dan tidak bukan karena pengaruh terjadinya pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2019. Pada saat itu, ada kondisi ketika kita dihadapkan pada satu kondisi seperti beberapa hal berikut: (1) Berkat adanya kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), mengakibatkan konsumen terbatas atau dibatasi dalam berkunjung ke pusat perbelanjaan modern, (2) Terjadinya pengurangan data pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan sehingga dampaknya adalah pengurangan transaksi yang terjadi di dalam pusat perbelanjaan, (3) Terjadi penurunan   yang cukup signifikan dalam kegiatan belanja konsumen, karena pada saat itu konsumen lebih banyak berbelanja yang berhubungan dengan masalah kesehatan. 

Aktivitas di mall (Foto: Hetanews)


Bisnis Logistik Salah Satu Pendukung Utama Sektor Retail 

Sekalipun sejak tahun 2019 hingga 2023 kondisi sektor bisnis retail mengalami gejolak, dengan transaksi retail yang menggunakan instrument teknologi bisa dikatakan adalah mendominasi transaksi di konsumen. Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa pola kerja dan pola konsumsi konsumen pada masa pandemi adalah jutsru mayoritas dilakukan secara online. Berdasarkan kondisi yang ada, bisa dikatakan tahun 2019 adalah tongkak dalam industri retail. Bahwa semua bisnis harus dijalankan secara normal berdasarkan kondisi pada saat yang bersangkutan. 

Baca juga : BNI Yakin Bisnis Digital Tumbuh Signifikan Tahun Ini

Bisnis logistik/Ilustrasi (Foto: aditama finance)

Yang menarik, dalam kurun 2 tahun 2019-2022, justru Jakarta bisa menambah dua pusat perbelanjaan modern. Kondisi ini menggambarkan bahwa lambat namun pasti, sektor retail modern sudah mulai aktif kembali setelah sebelumnya mati suri akibat terjangan pandemi Covid-19.

Pertama, SEA Pusat Ritel Gaya Hidup, yang fokus penjualan produk seperti fashion dan kecantikan. Konsepnya memang tepat, karena mall modern ini berlokasi di Golf Island, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, dengan luas space yang dipakai sebesar 2.000 meter persegi. Kedua, Moiz Trade Centre ( MTC), yang berlokasi di Tanah Abang, dengan luas 3.000 meter persegi.

Selain dua pusat perbelanjaan baru itu, menariknya lagi adalah bahwa di 2020-2022, ada 3 mall yang menambah jumlah luasan space-nya karena kecenderungan terbaik yang ada di ke-3 mall tersebut sebagai bentuk peningkatan service dari mall tersebut. Ketiga mall itu adalah Chillax Sudirman, Central Market PIK, dan Retail @Damai Indah Golf, di Kawasan Pantai Indah Kapuk. 

5 Komponen Penting dalam Sektor Industri Logistik

Kenapa pada akhirnya logistik bisa menjadi salah satu sektor yang menjadi dukungan utama retail modern di Indonesia? Setidaknya ada 5 komponen utama yang bisa menjadi acuan, yaitu: 

Baca juga : OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Tahun 2022 Terjaga & Positif

1. Transportasi 

Transportasi adalah salah satu faktor bisa menjadi pendukung utama dalam bisnis retail. Sebab, tanpa adanya dukungan transportasi, mustahil bisnis retail bisa dijalankan dengan sukses. Ambil contoh, pada saat terjadinya pandemi Covid-19, masalah pengiriman menjadi dasar utama kenapa bisnis tersebut berjalan cukup sukses. 

2. Komunikasi

Sistem komunikasi yang ada dalam industri logistik memungkinkan semua bisa dijalankan dengan menggunakan integrasi sistem yang baik. 

3. Pengawasan 

Dengan adanya faktor pengawasan dalam industri logistik, maka bisnis ini mampu mencapai kesuksesan pada saat pandemi Covid-19. Apalagi saat ini banyak tumbuh bisnis marketplace baru sebagai imbas positif dari kondisi yang ada pada saat  itu. 

Baca juga : Fujifilm Hadirkan Teknologi AI pada Industri Kesehatan

4. Persediaan Barang/Produk

Dalam bisnis retail, salah satu hal penting yang mesti menjadi perhatian adalah menyangkut masalah persediaan barang. Persediaan barang menjadi salah satu hal penting dalam bisnis retail.

5. Penyimpanan Barang

Masalah penyimpanan barang harus bisa dilakukan dengan lebih baik. Dalam industri retail, persoalan yang berhubungan dengan penyimpanan harus benar-benar mendapatkan perhatian secara benar. 

Itulah beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama antara pelaku bisnis retail dengan pebisnis logistik. Karena, jika kedua pelaku dalam bisnis tersebut kurang bisa menjalankan komunikasinya dengan baik dan benar, ekosistem yang terjadi antara kedua sektor tersebut tidak akan bisa menjadi satu kunci dalam pengembangan kedua sektor di atas. 

Saat ini, muncul istilah NLE (National Logistic Ecosystem). Ini adalah sebuah solusi dalam bisnis logistik agar bisa secara maksimal menjadikan bisnis logistik menjadi sebuah sektor bisnis yang bisa diandalkan secara menguntungkan. Karena di dalam sektor industri logistik terdapat pelaku lokal dan pelaku luar negeri (internasional). Untuk pelaku lokal seperti Abang Express, sedangkan pelaku luar negeri seperti UPS, DHL, FedEx Express.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.