Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Erick Wanti-wanti 41 Direksi Dana Pensiun BUMN, Tolong Jangan Ninggalin Masalah

Jumat, 13 Januari 2023 08:21 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan. (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan 41 direksi dari lembaga - lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN pada Rabu (11/1) malam, di Jakarta.

Dalam Pencegahan Korupsi dan Perbaikan Sistem ini, Erick mengingatkan agar para direksi mewarisi kebaikan. Bukan malah meninggalkan masalah. Seperti yang telah terjadi dengan ASABRI dan Jiwasraya.

"Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy ini," ujar Erick.

Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan ikut hadir dalam acara tersebut.

Baca juga : Persik Boyong Mantan Pemain Timnas Portugal

Mengutip Pahala, Erick kembali menegaskan, pencegahan korupsi yang terbaik, harus terbaik dimulai dari orang dalam.

"Dari awal, saya memiliki kesepakatan dengan KPK. Kita juga memproses hukum di Kejaksaan," katanya.

Erick menekankan, kehadiran para direksi BUMN sangat penting dalam acara ini.  Kepada mereka, Erick menekankan dua hal. Pertama, pencegahan korupsi. Kedua, perbaikan sistem.

Menurutnya, kedua hal ini perlu untuk memperkuat transformasi BUMN, yang dalam tiga tahun terakhir terbukti membawa BUMN ke jalan yang lebih baik.

Baca juga : Erick: Damri Dan PPD Dilebur, BUMN Angkutan Umum Makin Joss

Perbaikan positif ini terlihat dari beberapa indikator seperti pertumbuhan aset, ekuitas, pendapatan usaha, dan laba bersih yang terus meningkat.

"Insya Allah, dengan sistem yang baik dan insan BUMN yang bertanggung jawab, BUMN bisa terus memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat dan berkontribusi untuk negara," kata Erick.

Dia mengingatkan, saat ini dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu. Yang cenderung tidak transparan, akuntabel, dan sering bocor.

"Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan ata dana yang dikorupsi. Sekarang saya bekerja sama dengan BPKP untuk menyusun blacklist. Siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini. Dan yang bisa mencabut namanya dari blacklist, hanya Presiden Republik Indonesia. Kita baru selesai dengan ASABRI dan Jiwasraya," tegas Erick.

Baca juga : Awas, Jangan Ada Main Mata

Pria kelahiran Jakarta ini juga mengingatkan para direksi BUMN, bahwa Indonesia sedang berusaha menarik kepercayaan investor.

Belum lama ini, Erick sempat menyampaikan laporan terkait Dana Pensiun BUMN.

Sebanyak 65 persen dana pensiun di perusahaan pelat merah, ternyata bermasalah. Hanya 35 persen saja perusahaan BUMN, yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.

"Saya mau bersih-bersih. Mmpung masih ada waktu," ucap Erick. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.