Dark/Light Mode

Perusahaan Peti Kemas Nomor 8 Dunia

Pelindo Mampu Jadi Pemain Besar Global

Selasa, 24 Januari 2023 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada Fire Briefing Pelindo Forum 2023 di Pendulum Nusantara Hall, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023). Dalam kesempatan tersebut Erick Thohir menargetkan Pelindo masuk peringkat lima besar operator peti kemas dunia. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU).
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada Fire Briefing Pelindo Forum 2023 di Pendulum Nusantara Hall, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/1/2023). Dalam kesempatan tersebut Erick Thohir menargetkan Pelindo masuk peringkat lima besar operator peti kemas dunia. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/YU).

RM.id  Rakyat Merdeka - Transformasi pasca merger yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, berhasil. Dalam dua tahun terakhir, Pelindo telah berkontribusi terhadap negara melalui deviden, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), konsesi hingga pajak penghasilan.

Dari data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), konsesi Pelindo mencapai Rp 360 miliar pada 2021, mening­kat menjadi Rp 473 miliar pada 2022. PNBP tercatat Rp 157 miliar pada 2021 dan Rp 173 miliar pada 2022.

Kemudian, Pajak Penghasilan (PPh) Pelindo pada 2022 menca­pai Rp 1,815 triliun atau naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,185 triliun. Sedangkan devi­den Pelindo menyentuh angka Rp 1,317 triliun pada 2022, atau naik signifikan dibandingkan 2021 sebesar Rp 560 miliar.

Baca juga : KPK Tak Permasalahkan Lukas Enembe Tunjuk OC Kaligis Jadi Pengacaranya

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid melihat sisi positif dari hasil merger tersebut. Dari sejumlah catatan, terminal peti kemas mengalami kenaikan kinerja. Terutama terminal kontainer di wilayah Indonesia Timur.

“Dengan merger SOP (Stan­dard Operating Procedure) yang terpusat, operasional jadi lebih tertata. Dan parameter produktivitas penanganan kon­tainer dalam satuan box ship per hour menjadi optimal,” ujar Tauhid kepada Rakyat Merde­ka, kemarin.

Namun Tauhid menggaris­bawahi, bisnis arus peti kemas tahun ini akan dipengaruhi sejumlah faktor. Sebut saja, an­caman resesi global yang akan berdampak pada sektor logistik ekspor impor. Termasuk masih tingginya harga minyak dunia juga turut berpengaruh ke sek­tor logistik.

Baca juga : Ratusan Masyarakat Subang Dan Deli Serdang Dukung Sandiaga Uno Maju Di Pilpres 2024

Senada, Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi berpendapat, kontainerisasi muatan dapat menjadi salah satu upaya Pelin­do melalui subholding-nya PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), dalam meningkatkan pertumbuhan arus peti kemas.

“Tak hanya itu, (kami) men­dukung upaya kontainerisasi dengan melakukan pembenahan pelabuhan yang ada di wilayah timur Indonesia. Supaya mampu digunakan untuk kegiatan peti kemas,” ujar Siswanto dalam keterangan, Selasa (17/1).

Menurut Siswanto, potensi muatan peti kemas di wilayah timur Indonesia masih cukup tinggi. Terutama yang berkaitan dengan hasil tangkapan laut atau perikanan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.