Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Efisiensi Biaya Logistik Dongkrak Investasi Dan Daya Saing Ekspor
Kamis, 26 Januari 2023 05:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah berupaya meningkatkan kinerja logistik nasional untuk memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Salah satunya, dengan menginisiasi National Logistics Ecosystem (NLE) yang mengimplementasikan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kehadiran NLE diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik nasional, dengan cara mengintegrasikan layanan pemerintah dengan platform-platform logistik yang telah beroperasi.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi adalah kunci, karena menjaga resiliensi ekonomi dan memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi membutuhkan kerja sama dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan.
“Dengan demikian, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan implementasi NLE,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.
Baca juga : Menteri Bahli: Saat Ini Investasi Bukan Lagi Jawa Sentris, Tapi Indonesia Sentris
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha Rachbini mengatakan, tingginya biaya logistik di Indonesia menjadi salah satu kendala investasi, sekaligus melemahkan daya saing produk dalam negeri.
"Biaya logistik menjadi faktor yang menentukan daya saing Indonesia. Namun di sisi ekspor, biaya logistik yang mahal menjadikan produk Indonesia kalah saing (mahal) dibanding kompetitornya di pasar internasional," kata Eisha, Rabu (25/1).
NLE juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional. NLE memastikan kelancaran pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun pergerakan arus barang domestik, baik antardaerah dalam satu pulau maupun antar pulau. Oleh sebab itu, NLE akan berdampak signifikan jika mampu dilakukan optimal.
"Jika NLE berhasil diterapkan dan implementasinya untuk mengurangi biaya logistik, saya rasa ini upaya yang baik. Terutama mendukung ekspor dan percepatan industrialisasi di dalam negeri," ujarnya.
Selain mampu mendongkrak investasi, NLE juga akan meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Baca juga : Duo Milan Saling Cakar
Butuh Waktu Lama
Direktur Eksekutif CORE M. Faisal mengatakan, butuh waktu lebih lama untuk mengimplemtasikan NLE. Target tahun 2024 belum tentu akan tercapai.
"Ini bukan sesuatu yang bisa dijangkau dalam waktu pendek, satu tahun maksudnya, tapi ini butuh waktu lebih lama lagi," jelas Faisal, Rabu (25/1).
Kendati begitu, Faisal mengapresiasi rencana pemerintah dengan NLE. Kalau bisa dijalankan, paling tidak membuat satu ekosistem tersturktur, sehingga memaksilmalkan efisiensi dan optimasi dari logistik di seluruh Indonesia.
Misalnya, rute yang lebih efisien dan terintegrasi, tiap elemen pendukung logistik.
Baca juga : Revisi PP Devisa Hasil Ekspor Dongkrak Kekuatan Rupiah Lawan Dolar AS
“Dari laut ke darat, udara ke darat, itu ekosistem yang dibangun agar lebih efisien dan menjadi struktur yang paling optimal. Karena wilayah Indonesia memang kompleks, negara kepulauan," ungkap Faisal.
Setelah ekosistem terbentuk, juga perlu segera disusun implementasinya. Agar tujuan konektivitas logistik tercapai.
“Jika transportasi logistik kita mumpuni, akan lebih menarik investor masuk," ujarnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya