Dark/Light Mode

Di Tengah Tantangan Ekonomi 2023, BSI Punya Peluang Pasar Syariah

Kamis, 16 Februari 2023 21:08 WIB
Dirut Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi di acara BSI Wealth Insight: Creating Values in Times of Uncertainty, di Jakarta, Kamis (16/2). (Foto: Dok. BSI)
Dirut Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi di acara BSI Wealth Insight: Creating Values in Times of Uncertainty, di Jakarta, Kamis (16/2). (Foto: Dok. BSI)

 Sebelumnya 
“Potensinya jumlah penduduk muslim terbesar, tapi penetrasi pasar perbankan syariah masih kecil, growth kita masih 6 persen. Jadi ada celah yang sangat besar untuk tumbuh,” kata Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini.

Ia mengatakan, segmentasi pasar yang besar di Indonesia adalah celah bagi BSI untuk bisa meningkatkan penetrasi bisnis perbankan syariah dalam negeri.

“Keunggulan lain adalah soal segmentasi pasar. Tahun ini bukan tahun yang mudah, tapi BSI memiliki cost of fund yang murah maka akan menjadi bank yang secara relatif punya potensi untuk tumbuh bahkan dalam kondisi tingkat bunga tinggi di 2023,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama CEO CT Corp Chairul Tanjung mengatakan, kehadiran BSI menjadi harapan bersama bahwa bank syariah dan institusi finansial lainnya juga bisa ikut tumbuh dan berkembang. Untuk itu pihaknya siap menjalin kerja sama dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah bersama BSI.

Baca juga : PLN dan Pemkot Jambi Kembangkan Kawasan UMKM Serba Listrik

“Karena itulah yang kita harapkan dan bukan hanya harapan orang Indonesia tapi saya tahu harapan banyak masyarakat Islam. Jadi ini adalah satu hal yang baik tentu kita dukung dan tadi saya sampaikan ke Pak Hery bahwa CT Corp siap untuk bekerja sama dengan BSI untuk mulai menjajaki kerja sama yang baik di semua ekosistem kita,” ucapnya.

BSI Prioritas

Tak hanya itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, Bisnis Wealth Management BSI tumbuh impresif pada 2022. Selama tahun 2022 nasabah BSI Prioritas tumbuh sebesar 19,13 persen dengan jumlah nasabah lebih dari 52 ribu nasabah.

BSI Prioritas juga menawarkan layanan Sharia Wealth Management yang memberikan pengalaman berbeda dengan wealth management konvensional.

Baca juga : Pentingnya Jaga Kesatuan ASEAN

Dalam Wealth Accumulation, BSI menyediakan produk investasi mulai dari Reksa Dana, Sukuk, Emas dan Deposito. Sementara untuk Wealth Protection, BSI sebagai agen penjualan produk asuransi jiwa, kesehatan dan pendidikan. BSI menyediakan konsultasi waris berbasis hukum Islam dan konsultasi pajak sebagai Wealth Distribution.

Adapun yang membedakan sharia wealth management dengan konvensional adalah adanya Wealth Purification, yaitu pemurnian kekayaan yang dimiliki melalui Zakat, Infaq, Sedakah dan Wakaf.

Sebagai bentuk kontribusi BSI untuk menjadi institusi yang dapat memberikan pengetahuan, pemahaman dan informasi seputar pengelolaan portofolio keuangan syariah dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global, BSI tak ketinggalan menghadirkan BSI Wealth Insight. BSI Wealth Insight berfokus pada peningkatan literasi finansial syariah serta outlook perekenomian syariah ke.depan.

Bank Syariah Indonesia dengan berbagai produk finansial dan produk-produk investasi syariah akan menjadi jawaban dari kebutuhan nasabah akan produk keuangan syariah.

Baca juga : Jokowi: Peluang Resesi Masih Ada

“Dengan potensi ekonomi syariah yang terus tumbuh dan berkembang, BSI Wealth Insight dapat menjadi intermediary antara BSI dengan nasabah untuk pemenuhan produk-produk keuangan,” jelas Hery.

Wealth Distribution ini adalah yang membedakan syariah wealth manajemen dengan konvensional adanya wealth purification jadi dimurnikan wealth di sini pemurnian kekayaan ini adalah melalui zakat tadi zakat infaq sedekah wakaf. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.