Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Melonjak 28,15 Persen
Wow, BTN Raup Laba Bersih Rp 3,04 Triliun
Jumat, 17 Februari 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Dengan kinerja tersebut, BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83 persen.
Di samping akselerasi pada kredit, Bank BTN juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,77 persen yoy dari Rp 295,97 triliun menjadi Rp 321,93 triliun.
Peningkatan DPK tersebut didorong oleh kenaikan dana murah (Current Account Savings Account/CASA) perseroan sebesar 19,13 persen yoy, menjadi Rp 156,2 triliun pada akhir Desember 2022.
Baca juga : Laba BRI Melesat 67,15 Persen Tembus Rp 51,4 T Di 2022
“Dengan peningkatan tersebut, biaya dana (Cost Of Fund/CoF) perseroan turun 53 basis poin (bps) yoy, dari 3,13 persen pada akhir 2021 menjadi 2,60 persen,” rincinya.
Kemudian penurunan biaya dana juga ikut mengerek turun beban bunga (interest expense) hingga 14,94 persen yoy pada akhir tahun lalu. Dengan kinerja positif kredit dan DPK, aset bank yang berfokus pada pembiayaan rumah rakyat ini juga naik 8,14 persen yoy, dari Rp 371,86 triliun menjadi Rp 402,14 triliun.
“Pertumbuhan bisnis tersebut diimbangi dengan penguatan modal, perbaikan kualitas, serta peningkatan pencadangan. Sehingga bisnis BTN diharapkan terus tumbuh berkelanjutan,” tambah Haru.
Baca juga : Indonesia Raup Transaksi Dagang Rp 26,86 Triliun Di Swiss
Dengan adanya penambahan modal dari Pemerintah, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tier 1 BTN mencapai sebesar 16,13 persen atau naik 233 bps per 31 Desember 2022.
Kemudian, perbaikan proses bisnis turut menekan rasio kredit bermasalah (Non-performing Loan/NPL) gross BTN sebesar 32 bps yoy menjadi 3,38 persen. Rasio pencadangan (coverage ratio) BTN pun tetap naik sebesar 1.383 bps yoy menjadi 155,65 persen.
“Tahun ini kami menargetkan NPL turun ke level 2,9 persen atau maksimal 3 persen. BTN akan terus melakukan proses bisnis dan perbaikan terhadap kredit bermasalah tahun lalu,” jelas Haru.
Baca juga : Top, Transaksi AgenBRILink Capai Rp 1.297 Triliun
Sementara posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) BTN juga tetap stabil di level 92,65 persen. Di samping itu, rasio kecukupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) berada di level yang sehat sebesar 238,50 persen.
Selanjutnya, di sektor bisnis Unit Usaha Syariah (UUS) BTN juga tak kalah ciamik. Laba bersih BTN Syariah tercatat naik 80,12 persen yoy menjadi Rp 333,58 miliar per 31 Desember 2022 dari Rp 185,20 miliar.
Kenaikan laba bersih UUS BTN tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan syariah dan perbaikan kualitas pembiayaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya