Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengumpulkan para pengusaha Jepang yang berhimpun di organisasi Keidanren.
Dia menjelaskan tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.
“Para pengusaha Jepang tak perlu ragu berpartisipasi dalam pembangunan IKN,” katan Gobel di Tokyo, Selasa (28/2).
Dari Indonesia, selain Gobel, juga hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Anggota DPR yang hadir adalah Ary Egahni Ben Bahat, Novita Wijayanti, dan Kamrussamad.
Baca juga : Xpander Jadi Penopang Penjualan Mitsubishi Di IIMS
Mereka didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi.
Gobel mengatakan, pemindahan dan pembangunan IKN mendapat dukungan penuh dari DPR. Baik berupa dukungan regulasi, politik, atau penganggaran.
"Pemindahan Ibu Kota Negara ditujukan untuk memperbaiki tata kelola wilayah yang modern, berkelanjutan, dan bisa menjadi acuan bagi pengelolaan wilayah lainnya di Tanah Air," papar legislator asal Gorontalo ini.
Menurutnya, pemangku kepentingan turut belajar dari pengalaman pandemi 2020.
Saat itu, banyak masyarakat kesulitan karena ekonomi yang tidak merata antar daerah.
"Oleh karena itu, pasca-Covid ini suatu momentum. Presiden ingin mendorong pemerataan ekonomi," katanya.
Gobel menerangkan, ide pemindahan Ibu Kota Negara pernah dimunculkan oleh Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.
Baca juga : Gojek Yakin Kinerja Perusahaan Makin Moncer Di 2023
Saat itu, Soekarno menimbang sejumlah wilayah, salah satunya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sedangkan Soeharto, menimbang pemindahan ke Jonggol, Jawa Barat.
Kini, ide tersebut diwujudkan Presiden Joko Widodo dengan memilih Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pemindahan ke Kalimantan Timur ini, akan memiliki dampak yang luas. Pertama, akan menciptakan Pemerataan Ekonomi, khususnya untuk wilayah timur Indonesia, yaitu Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Selama ini, pembangunan lebih berkembang di Sumatra, Jawa, dan Bali.
Kedua, Mengurangi Beban Demografi, Ekologi, dan Sosial wilayah Jakarta dan Jawa.
Jakarta sudah terlalu padat. Kepadatan penduduknya, mencapai 15.978 jiwa/km2.
Jawa Barat yang menjadi tetangganya, memiliki kepadatan penduduk 1.379 jiwa/km2. Sedangkan rata-rata nasional Indonesia, kepadatan penduduknya hanya 142 jiwa/km2.
Baca juga : Melantai Di Bursa, Lini Imaji Kreasi Diminati 18 Ribu Investor
Kepadatan penduduk di Jakarta memiliki dampak terhadap polusi udara, polusi air, dan juga polusi suara.
Angka kriminalitas dan segala permasalahan sosial lainnya juga tinggi.
Ketiga, pemindahan Ibu Kota ini akan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.
Selama ini, pertumbuhan ekonomi berpusat di kota-kota besar di Jawa dan Sumatera. Dengan pemindahan Ibu Kota ini akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Gorontalo yang menjadi kampung halaman saya, akan menjadi salah satu provinsi yang akan terdampak oleh pemindahan Ibu Kota,” papar Gobel.
“Pada 2045, saat berusia 100 tahun, Indonesia harus sudah menjadi negara yang maju dan makmur. Pemindahan IKN ini akan mempercepat tercapainya tujuan tersebut,” tegasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya