Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 3,7 Guncang Kebumen, Jawa Tengah
- PSSI Proses Maarten Paes Buat Lawan Irak Dan Filipina
- Siang Ini, Rinov/Phita Jadi Andalan Raih Gelar Di Malaysia Masters 2024
- Trofi Coupe de France 2023/24 Persembahan Terakhir Mbappe Di PSG
- Malam Ini Final BRI Liga 1, Persib Patok Kemenangan Kandang
Transaksi Tahun Lalu Naik 22 Persen
Prospek E-commerce Tahun Ini Menjanjikan
Kamis, 9 Maret 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
“Tahun politik banyak partai melakukan belanja, mulai dari spanduk, kaos dan lainnya. Begitu juga saat Ramadan, pelaku usaha berpotensi banyak dapat cuan. Karena pendapatan di Ramadan mampu meng-cover pendapatan enam bulan lainnya,” beber Bima.
Menurut Bima, belanja online bagi masyarakat Indonesia seperti sudah menjadi gaya hidup, sekaligus menjadi alat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Namun begitu, perlu strategi agar bisnis bisa bertahan. Menurutnya, selain penguatan modal, inovasi harus terus dilakukan. Kepercayaan konsumen juga harus terus dipupuk agar percaya membeli barang di toko online.
Baca juga : Berhadiah Mobil, WOMBASTIS 2022 Periode Kedua Segera Diundi, Ini Tanggalnya
Bima menuturkan, e-commerce menciptakan lapangan pekerjaan. Misalnya dengan tren live shopping, banyak pelaku usaha maupun marketplace meng-hire talent khusus.
“Terbukti hal itu mampu meningkatkan engagement dan penjualan di e-commerce,” sebutnya.
Terpisah, Pengamat Ekonomi dan Perbankan dari Bina Nusantara (Binus) University Doddy Ariefianto melihat, beberapa perusahaan e-commerce yang kolaps karena margin yang didapat kecil. Sementara, modal yang dikeluarkan sangat besar.
Baca juga : ALFI Pede Sektor Transportasi Dan Logistik Bergairah Tahun Ini
Jika ingin bertahan, sambung Doddy, mereka harus menemukan model bisnis yang tepat dan efisien.
Menurut dia, saat ini sedang terjadi seleksi alam. Kondisi ini pernah terjadi di China. Di Negeri Tirai Bambu kini hanya menyisakan satu sampai dua perusahaan e-Commerce.
“Itu namanya natural monopoly, tinggal menunggu siapa pemenangnya saja,” ujar Doddy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Sekjen MPR Harap Kualitas Kerja Jajarannya Meningkat
Natural monopoly terjadi, sambungnya, karena perusahaan tersebut memiliki sesuatu yang khas dan tidak dimiliki kompetitornya. Misalnya, biaya produksi yang paling efisien dan penggunaan teknologi tertentu.
Menurut dia, perusahaan yang akan bertahan memiliki modal kuat, kreatif dan memberikan inovasi.
Doddy melihat, saat ini kebanyakan e-commerce di Indonesia belum ada user experience yang berbeda signifikan. Sementara, bagi e-commerce yang memakai gimmick harga, disebutnya sebagai strategi yang konvensional. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya