Dark/Light Mode

Meski Harga Saham Nyungsep 72 Persen

Prospek GOTO Masih Kinclong

Minggu, 11 Desember 2022 07:30 WIB
Presiden Grup GoTo, Patrick Cao. (Foto: Istimewa).
Presiden Grup GoTo, Patrick Cao. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) nyungsep 72 persen, prospeknya diyakini masih kinclong alias bagus. Indikasi itu bisa dilihat dari broker kakap yang masih mengkoleksinya.

Harga saham GOTO anjlok selama lebih dari sepekan. Pada penutupan Jumat (9/12), saham GOTO anjlok 7 persen menyentuh harga terendah Rp 93 per lembar saham, di mana sudah 9 hari saham GOTO menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) sejak perdagangan Senin (28/11). Atau terjadi penurunan sebesar 72 persen sejak melantai di bursa pertama kali seharga Rp 338 per lembar saham (23 Mei 2022).

Presiden Grup GoTo Patrick Cao menjelaskan, turunnya saham GOTO didorong beberapa faktor. Mulai dari kondisi makro, pasar modal, kompetisi perusahaan hingga kinerja perusahaan. Namun, katanya, hal itu merupakan bagian dari mekanisme pasar yang ada.

Baca juga : Presiden Tak Melarang, Tapi Kasih Peringatan

Selain itu, penurunan harga saham terjadi karena adanya kenaikan jumlah saham yang beredar. Terutama ketika periode larangan pengalihan saham (lock-up) investor pra-IPO (Initial Public Offering) saham GOTO dibuka beberapa waktu lalu. Sehingga ada beberapa investor awal yang masuk di harga saham yang lebih rendah, kemudian merealisasikan keuntungannya. Selain itu, berakhirnya masa investasi dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun, juga menjadi penyebab munculnya tekanan jual yang masif.

“Banyak lagi variabel di luar kontrol perusahaan yang terjadi. Untuk itu, kami terus berupaya meningkatkan kinerja perusahaan, efisiensi, dan memperkuat langkah bersama dengan investor potensial yang baru, untuk menuju Indeks Global di tahun 2023,” terang Patrick dalam konferensi pers dan Public Expose GoTo secara virtual, Kamis (8/12).

Menurut Patrick, saat ini perseroan sedang menyiapkan agenda private placement, sebagai aksi korporasi yang disepakati pemegang saham pada pertengahan tahun ini.

Baca juga : Gagal Di Liga Champions, Atletico Nyungsep Di Pentas Europa

GOTO akan menerbitkan maksimal 118,43 miliar saham seri A atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, yang akan berlangsung hingga Juni 2023.

Diamini Direktur GoTo Hans Patuwo, sudah dua tahun lebih dunia bisnis terganggu oleh Covid-19. Dan, kini situasi semakin buruk karena ketidakpastian geopolitik serta kondisi ekonomi global.

“Kami belum bisa memastikan kapan situasi ini berakhir. GoTo seperti perusahaan pada umumnya, tidak kebal, tapi kami memiliki komitmen untuk tumbuh berkelanjutan,” yakin Hans di kesempatan yang sama.

Baca juga : Eksepsi Sambo Ungkap Peristiwa Kekerasan Seksual Di Magelang

Terpisah, Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Equator Swarna Capital Hans Kwee menilai, saham GOTO yang ber[1]darah-darah belakangan ini lebih didorong oleh aksi penjualan investor ritel. Menurutnya, investor lama dan yang membeli di waktu IPO, biasanya sudah memahami risiko bisnis dan punya horizon investasi yang lama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.