Dark/Light Mode

Di 2018 Capai 40 T, Ekspor Sarang Burung Walet Amat Menjanjikan

Kamis, 22 Agustus 2019 13:25 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kedua kiri), bersama Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil (kedua kanan), saat melepas ekspor sarang burung walet sebanyak 181 kg tujuan China, di Kantor Karantina Pertanian, Semarang, Rabu (21/8). (Foto: Humas Kementan)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kedua kiri), bersama Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil (kedua kanan), saat melepas ekspor sarang burung walet sebanyak 181 kg tujuan China, di Kantor Karantina Pertanian, Semarang, Rabu (21/8). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil, mengajak para pelaku usaha sarang burung walet (SBW) di Jawa Tengah untuk meningkatkan kualitas produksinya agar dapat mengambil peluang ekspor komoditas ini yang cukup besar. 

"Kita tahu potensi sarang burung walet kita sangat luar biasa. Apalagi negara kita merupakan habitat utama yang paling cocok dengan perkembangbiakan walet. Indonesia adalah pemasok terbesar pasar global, bahkan sampai 78 persen," ujar Ali Jamil saat melepas ekspor SBW asal Jawa Tengah sebanyak 181 kg tujuan China, di Kantor Karantina Pertanian Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (21/8).

Baca juga : Genjot Ekspor Burung Wallet, Menteri Enggar Lobi China

Jamil menambahkan, ekspor sarang burung walet Indonesia 2018 bisa mencapai Rp 40 triliun. Ini potensi besar dan telah terbukti menghasilkan devisa. Data niaganya akan terus dikawal agar dapat terus bertumbuh dan memenuhi peluang pasar ekspor yang ada.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang turut hadir dan melepas ekspor, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Kementan  yang telah memberikan layanan khusus pada komoditas pertanian asal wilayah kerjanya untuk dapat diekspor ke mancanegara. Ganjar juga mengapresiasi para eksportir yang sudah melakukan upaya agar komoditas pertanian Jateng bisa tembus pasar Internasional.

Baca juga : Mali dan Tunisia Buka Asa Menuju Juara

Pada saat dialog Joko, eksportir walet, mengeluhkan tidak adanya penerbangan langsung dari Semarang ke China. Ganjar mengajak Joko dan eksportir walet serta komoditas lainnya tujuan China untuk berkoordinasi dan mendata potensi yang ada. Jika cukup banyak, ia akan melobi pihak maskapai untuk membuka penerbangan langsung dari Semarang ke China. 

Tidak hanya melepas SBW, Kepala Barantan dan Gubernur Jateng  juga melepas perdana ekspor produk samping tepung gandum berupa biskuit sebanyak 300 ton ke Banglades. Negara tujuan ekspor ini mempersyaratkan adanya jaminan kesehatan dan keamanan dari otoritas Karantina pertanian Indonesia. 

Baca juga : Hadiri Penetapan KPU, Jokowi-Maruf Berangkat Bareng dari Istana Merdeka

Sementara, produk pertanian lain yang juga  diekspor pada saat yang sama adalah daun cincau kering (jelly grass) sebanyak 28 ton tujuan Malaysia, gula merah 35 ton tujuan Srilangka, ijuk (brooms grass) sebanyak 18 ton tujuan Tiongkok, margarine sebanyak 23 kg tujuan Banglades.  [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.