Dark/Light Mode

Agresif Ekspansi Ke Timur Tengah

BSI Kerek Status Kantor Perwakilan Jadi Cabang

Kamis, 6 April 2023 07:30 WIB
Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Bob Tyasika Ananta menyampaikan materi tentang literasi keuangan syariah dan kesiapan menjelang Idul Fitri 2023 dalam diskusi di Kantor Pusat BSi di Jakarta, Selasa (4/4/2023). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym).
Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Bob Tyasika Ananta menyampaikan materi tentang literasi keuangan syariah dan kesiapan menjelang Idul Fitri 2023 dalam diskusi di Kantor Pusat BSi di Jakarta, Selasa (4/4/2023). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI makin agresif menancapkan bisnis di kancah dunia. Dalam waktu dekat ini, BSI akan menaikkan status Kantor Perwakilan (Representative Office) di Dubai International Financial Centre (DIFC), menjadi full branch (kantor cabang) di Dubai, Uni Emirates Arab (UEA).

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menutur­kan, Kantor Perwakilan BSI di Dubai ada sejak Oktober 2021. Kemudian, saat ini proses up­grade menjadi full branch.

“Insya Allah dalam waktu dekat resmi full branch, karena fit and proper sudah berlang­sung. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama akan menjadi full branch,” ungkap Bob dalam diskusi Literasi dan Inklusi Keuangan sekaligus buka puasa bersama, Selasa (4/4) malam.

Baca juga : Kemenhub All Out Persiapkan Mudik Lebaran 2023

Bob mengatakan, saat ini literasi keuangan syariah di Indonesia masih sangat tipis. Terutama terkait perdagangan di instrumen syariah, seperti sukuk dan lainnya belum terlalu luas. Permasalahan lainnya, BSI sebagai bank syariah nomor 1 di Indonesia, memiliki gap jauh di atas bank syariah lainnya di Tanah Air.

“Total aset BSI Rp 306 triliun, tapi kemudian bank syariah urutan selanjutnya hanya memiliki aset Rp 49 triliun, sehingga full branch BSI di Dubai akan men­jadi arms length (kepanjangan tangan) untuk memperluas pasar keuangan syariah, khususnya melalui instrumen tersebut,” jelas Bob.

Bob menyinggung soal flow trade dengan wilayah Timur Tengah (Timteng), yang belum terlalu menggembirakan. Per­dagangan Indonesia-UAE masih kategori defisit jika memasuk­kan komoditas minyak.

Baca juga : Apresiasi Konsumen, Brighton Real Estate Gelar Undian Berhadiah

“Kami ingin hadir dan masuk lebih dalam ke instrumen sya­riah, tetapi juga perdagangan dengan Timur Tengah yang ingin coba kami garap,” jelasnya.

Bob mengungkapkan, kehadiran full branch BSI di Dubai, diharapkan tidak terlalu lama lagi. Dan, sekitar 1 hingga 2 bulan ke depan sudah ada pengembangan ke negara lain.

“Memang ini harus menda­pat support berbagai pihak.Dalam waktu tidak terlalu lama, kami juga mulai menjajaki ke negara lain. Tapi kapan wak­tunya, masih membutuhkan beberapa waktu,” ucapnya.

Baca juga : KPK Fasilitasi Shalat Tarawih, Tahanan Bergantian Jadi Imam

Di kesempatan yang sama, Direktur Treasury & Interna­tional BSI Mohammad Adib menambahkan, dengan berubah menjadi full branch, BSI akan melayani semua layanan perbankan, kecuali deposit banking.

Adib mengatakan, potensinya transaksi ekspor impor perda­gangan UEA di Indonesia men­capai 4-5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 59,8 sampai Rp 74,8 triliun. Saat ini belum ada satu pun perbankan nasional yang berada di sana, sehingga UEA termasuk Dubai menjadi pasar yang sangat besar bagi produk syariah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.