Dark/Light Mode

Harga Saham Murah

NCKL Diprediksi Rajai Rantai Pasok Nikel Indonesia

Kamis, 13 April 2023 17:07 WIB
NCKL resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Istimewa)
NCKL resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan nikel dengan kode emiten NCKL resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak 7.997.600.000 saham atau setara dengan 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham initial public offering (IPO).

Dalam IPO ini, perseroan melepas saham tersebut dengan nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 1.250 per saham sehingga Trimegah Bangun meraih dana IPO mencapai Rp 9.997.000.000.000 atau hampir Rp 10 triliun.

Harga penawaran tersebut berada di rentang atas dari harga pada saat masa penawaran awal atau bookbuilding 15-24 Maret lalu di level Rp 1.220 hingga Rp 1.250 per saham.

Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario menilai secara valuasi, harga penawaran NCKL tergolong murah dan cukup menarik.

Baca juga : SNNU-GISLI Kerja Sama Dirikan Pusat Krisis Nelayan Indonesia

"Secara valuasi multiples PE kami nilai harga penawaran NCKL tersebut tergolong discounted, sekitar 16.7x untuk FY22 dengan asumsi annualized net profit untuk FY22 mencapai Rp 5,16 triliun," kata Alif dalam keterangannya, Kamis (13/4).

Lebih lanjut, pengembangan industri kendaraan listrik ditopang dengan momentum dan merupakan sebuah revolusi otomotif yang pasti terjadi dalam jangka panjang. Hal ini turut memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

"Kami memandang NCKL berpotensi merajai rantai pasok nikel Indonesia, karena memiliki keunggulan esensial yaitu mampu mempenetrasi rantai pasok nikel dari produk class II nikel seperti ferronickel, hingga produk hilir prekursor baterai berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat," ujarnya.

Sebagai gambaran, lanjut Alif, produk nikel sulfat ini tinggal beberapa langkah lagi menjadi baterai kendaraan listrik, dapat diolah lebih lanjut menjadi nickel hydroxide yang merupakan katoda dalam baterai tipe NiMH, atau dapat diolah melalui proses purifikasi lanjutan untuk kemudian memperoleh katoda untuk baterai NMC maupun NCA.

Baca juga : Direktur Jasa Raharja Munadi Herlambang: Kecelakaan Lalin Didominasi Pelajar Dan Mahasiswa

"Oleh karena itu kami memandang potensi value derivation dari investasi proyek yang dilakukan NCKL sebagai menarik, meskipun untuk cash in akan membutuhkan waktu beberapa tahun," katanya.

Meski demikian, perkembangan ke depan perlu pemantauan lebih lanjut. Karena pada dasarnya akan tergantung pada harga dari komoditas nikel. Dia juga melihat, absorpsi nikel Indonesia dalam jangka waktu dekat-menengah akan lebih ditujukan ke pasar global.

"Prospek emiten produsen nikel class II dan class I dapat ditinjau dari laju pengembangan industri EV dari konsumen-konsumen global, terutama China yang merupakan penggerak dan konsumen industri EV terbesar, dengan laju konsumsi nickel dalam industri EV setidaknya sebesar 10,3 persen CAGR hingga 2025," ujar Alif.

Sementara itu, dua analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Juan Harahap dan Abraham Gosal, dalam riset terbarunya mengatakan bahwa NCKL menargetkan bisa meningkatkan kapasitas produksi FeNi (feronikel) menjadi 219 kilo ton per annum (ktpa), proyek smelter Rotary-Kiln-Electric Furnace (RKEF 9 ktpa dan 185 ktpa pada Q2-23 dan Q2-25.

Baca juga : Harlah Ke-53, Airlangga: Satkar Ulama Harus Dukung Kemajuan Indonesia

Pembangunan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) dibagi menjadi tiga tahap di mana tahap pertama selesai, tahap kedua mulai produksi Q1-2023 dan tahap ketiga mulai meningkatkan kapasitas pada Q1-24.

"Dengan asumsi semua proyek berjalan, NCKL akan menjadi salah satu produsen nikel rafinasi terbesar di Indonesia," tulis keduanya dalam riset tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.