Dark/Light Mode

Harga Saham Murah

NCKL Diprediksi Rajai Rantai Pasok Nikel Indonesia

Kamis, 13 April 2023 17:07 WIB
NCKL resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Istimewa)
NCKL resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Direktur Utama Trimegah Bangun Persada Roy Arman Arfandy mengatakan, dana IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan seluruhnya untuk beberapa hal di antaranya untuk menopang bisnis anak usaha, modal kerja (working capital), dan membayar sejumlah kewajiban perusahaan.

Secara rinci, dana IPO sebanyak 50,4 persen untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman dan 23,6 persen untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk. (OCBC NISP).

Baca juga : SNNU-GISLI Kerja Sama Dirikan Pusat Krisis Nelayan Indonesia

Lainnya yakni 8,4 persen untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya, 9,4 persen untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan, 1,4 persen untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP, dan 3,3 persen untuk belanja modal (capital expenditure), sisanya 3,5 persem akan digunakan untuk modal kerja.

"Sebagai perusahaan nikel murni dengan kemampuan hulu dan hilir dengan pengalaman operasional lebih dari 10 tahun di Pulau Obi, fokus kami adalah menjadi perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang terintegrasi. IPO adalah salah satu tonggak sejarah bagi perusahaan untuk terus bertumbuh," katanya di Jakarta.

Baca juga : Direktur Jasa Raharja Munadi Herlambang: Kecelakaan Lalin Didominasi Pelajar Dan Mahasiswa

Saat ini, kegiatan operasi perseroan terdiri dari penambangan nikel hulu dan peleburan nikel hilir terutama berbasis di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Indonesia.

Perseroan memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektare yang berlokasi di Kawai dan Loji, di Pulau Obi yang perseroan operasikan melalui dua konsesi pertambangan.

Baca juga : Harlah Ke-53, Airlangga: Satkar Ulama Harus Dukung Kemajuan Indonesia

Perseroan juga memiliki dua konsesi pertambangan untuk dua prospek pertambangan nikel di Tabuji-Lauwi dan Jikodolong yang membentang seluas 3.660,24 hektare, juga terletak di Pulau Obi.

Per 30 September 2022, sumber daya mineral telah ditentukan dalam deposit yang terletak di dua proyek pertambangan aktif perseroan, Tambang Kawasi dan Tambang Loji, serta prospek Jikodolong perseroan yang sedang dikembangkan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.