Dark/Light Mode

Top, SKK Migas Serahkan Rp 700 Triliun Untuk Negara Di 2022

Senin, 8 Mei 2023 21:18 WIB
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi. (Foto: Dok. SKK Migas)
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi. (Foto: Dok. SKK Migas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara demi kemakmuran rakyat. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan gebrakan.

Berbagai upaya dan strategi dilakukan sejak 2020. Seperti penyederhanaan proses bisnis, transformasi, digitalisasi dan integrasi sistem dengan stakeholders industri hulu migas yang transparan, akuntabel, efisiensi biaya dan kecepatan proses.

“Kami bersyukur, berbagai langkah yang dilakukan SKK Migas ini sangat signifikan. Di mana industri hulu migas dapat menghasilkan sekitar Rp 700 triliun untuk negara di 2022,” ujar Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi di Jakarta, Senin (8/5).

Baca juga : Erick Pastikan, Deviden BUMN Rp 80,2 Triliun Bermanfaat Untuk Rakyat, Ini Penjelasannya

Rinciannya, hasil penjualan migas secara langsung berkontribusi sekitar Rp 672 triliun, terdiri atas hasil penjualan minyak dan gas bumi sekitar Rp 583 triliun.

Angka ini termasuk alokasi dana bagi hasil migas sebesar Rp 17 triliun yang turut dirasakan oleh daerah penghasil serta hasil penerimaan lain dari hulu migas sekitar Rp 89 triliun.

Di antaranya, signature bonus, production bonus, firm commitment, pembayaran PPN, PBB Migas, PDRD, dan Pajak Penghasilan migas serta pendapatan lainnya.

Baca juga : Erick: Pemerintah Siapkan Rp 32,7 Triliun Untuk Perbaiki Jalan

Dukungan terhadap pertumbuhan industri tertentu yang memanfaatkan gas bumi, juga terus dilakukan melalui implementasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang berkontribusi mencapai sekitar Rp 24 triliun.

Kurnia menyebut, terobosan dan improvement yang dilakukan SKK Migas dalam pelaksanaan lifting migas di 2022 mampu mengamankan penerimaan negara sehingga memberikan dukungan pada percepatan cashflow penerimaan negara.

“Setiap lifting yang dicatat, 100 persen pembayaran sudah masuk ke rekening negara. Langkah ini akan mengamankan penerimaan dan percepatan cashflow negara sehingga dapat mendukung berbagai program pembangunan yang telah ditetapkan Pemerintah dalam APBN,” ujar Kurnia dalam keterangannya, Senin (8/5).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.