Dark/Light Mode

Top, SKK Migas Serahkan Rp 700 Triliun Untuk Negara Di 2022

Senin, 8 Mei 2023 21:18 WIB
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi. (Foto: Dok. SKK Migas)
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi. (Foto: Dok. SKK Migas)

 Sebelumnya 
SKK Migas juga telah melakukan pengendalian, pengawasan dan optimalisasi terhadap barang milik negara (BMN) Hulu Migas.

Tercatat, akhir 2022 nilai BMN Hulu Migas pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebesar Rp 598,71 triliun atau meningkat 4 persen dan berhasil melakukan optimalisasi BMN dengan membukukan PNBP pengelolaan BMN hulu migas sebesar Rp 251,22 miliar atau meningkat 35 persen dari tahun sebelumnya.

SKK Migas turut serta mendorong pemanfaatan Aset Kilang LNG Badak, dimana industri hulu migas yang berhasil disetorkan ke negara sekitar Rp 1,7 triliun.

Di 2022, SKK Migas dan Kementerian Keuangan juga telah melakukan pertukaran data sektor hulu migas melalui Sistem Informasi Terintegrasi (SIT).

Baca juga : Erick Pastikan, Deviden BUMN Rp 80,2 Triliun Bermanfaat Untuk Rakyat, Ini Penjelasannya

Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan minyak mentah dan kondensat serta gas bumi, LNG dan LPG untuk mendukung perekonomian nasional, ketahanan energi dan pemenuhan kebutuhan industri domestik,

SKK Migas melakukan beberapa langkah dan terobosan. Seperti, mendorong kontraktor hulu migas untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan domestik melalui pengaliran minyak dan kondensat (MMKBN) ke kilang Pertamina.

Hal itu dilakukan secara aktif menggerakkan KKKS untuk melakukan penawaran dan negosiasi dengan Pertamina sebelum dilakukan ekspor, yang merupakan pelaksanaan Permen ESDM Nomor 18/2021 tentang prioritas pemanfaatan Minyak Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri,

“Hanya sekitar 7 persen dari total lifting minyak dan kondensat yang dilakukan untuk tujuan ekspor dikarenakan tidak dapat diolah karena ketidaksesuaian karakteristik minyak dengan Kilang Pertamina," ujar Kurnia.

Baca juga : Erick: Pemerintah Siapkan Rp 32,7 Triliun Untuk Perbaiki Jalan

Ia menambahkan, pemanfaatan hasil produksi minyak mentah dan kondensat untuk kilang domestik memberikan dampak positif dan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

Hal ini  menurutnya, membuka lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas industri dan transportasi serta meningkatkan nilai tambah yang berdampak positif bagi negara dan masyarakat,.

Kenaikan harga komoditas migas menjadi momentum untuk melakukan berbagai gebrakan strategis dalam menjalankan optimalisasi lifting, skema komersialisasi dan percepatan proses bisnis yang akuntabel dan transparan.

Karena itu, industri hulu migas berharap, pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait untuk memberikan kepastian hukum dengan terbitnya UU Migas yang baru untuk lebih memberikan kepastian investasi bagi investor.

Baca juga : Transformasi Sukses, PLN Raih Penjualan Listrik Rp 311,1 Triliun Di 2022

Rencana investasi hulu migas di 2023 mencapai US$ 15,5 miliar atau meningkat sekitar 26 persen dibandingkan realisasi tahun lalu serta lebih tinggi dibandingkan peningkatan investasi hulu migas global yang sebesar 6,5 persen.

Lebih lanjut Kurnia mengatakan, sektor hulu migas juga dapat berperan penting dalam pencapaian target net zero emission tahun 2060, antara lain dengan penerapan high technology melalui CCS dan CCUS.

“Di era transisi energi yang tengah berlangsung, potensi minyak dan gas dapat diproduksi untuk mendukung pembangunan dan ketahanan energi sebagai wujud dari pelaksanaan amanat konstitusi UUD 1945 Pasal 33,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.