Dark/Light Mode

Ekonomi Dan Keuangan Digital Tumbuh Optimal

Kita Bisa Jadi Pemain Utama

Selasa, 9 Mei 2023 06:45 WIB
Presiden Jokowi saat membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital In­donesia (FEKDI) secara virtual di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan layar via ANTARA).
Presiden Jokowi saat membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital In­donesia (FEKDI) secara virtual di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan layar via ANTARA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi dan keuangan digital di Indonesia yang saat ini sedang tumbuh positif bisa dioptimalkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Indonesia bisa terus berperan sebagai pemain utama di ASEAN.

Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital In­donesia (FEKDI) secara virtual di Jakarta, kemarin. Menurutnya, potensi ekonomi dan keuangan digital juga punya pangsa pasar yang sangat besar, sekitar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN.

“Ekonomi dan keuangan digital di Indonesia pastinya akan tumbuh semakin besar,” kata Jokowi.

Menurut eks Gubernur DKI Jakarta ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah perusa­haan rintisan (startup) terbesar keenam di dunia, yakni sebanyak 2.400 startup dan penetrasi internet 76,8 persen.

Baca juga : Pengamat: Hadi Tjahjanto Bisa Jadi Kuda Hitam Cawapres

“Nilai ekonomi digital Indo­nesia juga diproyeksikan men­capai 130 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di tahun 2025. Ini akan terus tumbuh mencapai sekitar 315 miliar dolar AS pada 2030,” kata Jokowi.

Untuk meningkatkan pertum­buhan ekonomi dan keuangan digital, eks Wali Kota Solo ini menekankan pentingnya ino­vasi dalam sistem pembayaran berbasis digital, serta adanya keamanan dan perlindungan masyarakat.

Menurutnya, inovasi dalam sistem pembayaran yang sudah dikembangkan oleh Pemerintah, yakni kartu kredit Pemerintah serta penggunaan Quick Response Code Indonesian Stan­dard (QRIS) antarnegara.

“Saya harap QRIS antarnegara dan kartu kredit Pemerintah dapat mendorong kenaikan transaksi Usaha Mikro, Kecil dan Me­nengah (UMKM), baik melalui pembelanjaan produk dalam negeri serta memperluas ke akses internasional,” harap Jokowi.

Baca juga : BPBD Waspadai Potensi DKI Kesulitan Air Bersih

Kendati begitu, Jokowi meminta semua inovasi harus di­lakukan hati-hati. Harus memper­hatikan dan memiliki antisipasi risiko sistem keamanan yang handal, serta sistem perlindungan konsumen yang baik.

“Mitigasi risiko itu harus betul-betul dihitung. Bagaimana regulasi, pengawasan, peman­tauan dan implikasi terhadap nilai tukar serta keberlanjutan adopsi standar internasional,” tuturnya.

Di acara yang sama, Guber­nur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, melalui FEKDI 2023, Indonesia terus berupaya memperkuat dan meningkatkan sinergi dan inovasi digitalisasi ekonomi menuju Indonesia maju.

“Melalui penguatan sinergi dan inovasi ekonomi keuangan digital, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin tinggi,” ujarnya.

Baca juga : Teken MoU Dengan Kemenkeu, Ganjar Pranowo Sinergikan Optimalisasi Penerimaan Pajak

Selain itu, lanjut Perry, FEK­DI 2023 sekaligus menjadi ajang etalase inovasi produk dan layanan, serta sinergi kebijakan ekonomi. Termasuk keuangan digital yang diselenggarakan BIdan Kementerian Perekonomian, didukung oleh Kemente­rian/Lembaga, 4 Bank Sentral negara ASEAN, dan industri, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Hal ini sejalan dengan agenda prioritas digital economy dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Yang fokus pada kemajuan konektivitas sistem pembayaran, literasi, serta inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Di FEKDI 2023 akan dibahas terkait perkembangan ekonomi dan keuangan digital oleh oto­ritas, pelaku industri, akademisi dan lembaga internasional.

“Acara ini juga menjadi showcasing yang menampilkan berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan serta pencapaian pengembangan eko­sistem ekonomi dan keuangan digital,” kata Perry. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.