Dark/Light Mode

Ancaman Kekeringan Mengintai Ibu Kota

BPBD Waspadai Potensi DKI Kesulitan Air Bersih

Minggu, 30 April 2023 07:30 WIB
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Ist).
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Foto: Ist).

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mulai ancang-ancang untuk menghadapi potensi kekeringan di Ibu Kota, akibat musim kemarau. Salah satunya, memetakan titik-titik daerah rawan kesulitan mendapatkan air bersih.

Dalam waktu dekat ini, BPBD DKI akan mengundang sejumlah instansi terkait untuk mengantisipasi potensi kekerin­gan saat musim kemarau di Ibu Kota. Instansi tersebut yakni,

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), PALYJA, PAM Jaya, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Bina Marga, Wali Kota dan Badan Ri­set dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga : DKI Siagakan Puluhan Truk Tangki Air Untuk Atasi Potensi Krisis Air Bersih

“Pertemuan itu untuk mem­bahas antisipasi dampak musim kemarau, mendeteksi titik-titik rawan kesulitan akses air bersih, dan upaya mengatasinya seperti memasok air dengan mobil tang­ki,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, di Jakarta, baru-baru ini.

Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengaku, sudah melaku­kan upaya untuk mengantisipasi dampak kemarau sejak jauh hari. Dia yakin wilayahnya tidak akan kekurangan air bersih maupun air minum.

“Kita sudah banyak membangun sumur resapan, yang hampir semuanya dibangun dari dana non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yakni dari Coorporate Social Responsbility (CSR),” kata Anwar, Kamis (27/4).

Baca juga : Dirut PLN: Sistem Kelistrikan Aman, Pasokan Terjaga

Anwar menyebut setidaknya ada empat ribu lebih sumur resapan di wilayahnya. Ribuan su­mur resapan itu, dapat menyerap 10.000 meter per kubik air hanya dalam 30 menit. Keberadaan su­mur resapan itu selama ini sudah terbukti menjadi cadangan air pada musim kemarau.

Menurutnya, beberapa wilayah rawan kekeringan seperti Ciracas, Cipayung dan Ceger, setelah me­miliki sumur resapan, tidak ada warga mengeluh kekurangan air.

“Mudah-mudahan tetap kon­dusif, banjir tidak kebanjiran, kemarau tidak kekeringan,” ujarnya.

Baca juga : OJK Bakal Persempit Gerakan Pinjol Ilegal

Seperti diketahui, BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dibanding tiga tahun belakangan. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, World Meteorological Organization (WMO) mempre­diksi kekeringan dan bencana banjir akan terjadi di seluruh negara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.