Dark/Light Mode

Bamsoet Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres Dunia WFSDA

Rabu, 10 Mei 2023 22:16 WIB
Ketua MPR/Penasihat APLI Bambang Soesatyo berpidato dalam Halal Bihalal APLI 2023, di Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR/Penasihat APLI Bambang Soesatyo berpidato dalam Halal Bihalal APLI 2023, di Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Penasihat Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Bambang Soesatyo mendukung rencana APLI menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Kongres Dunia World Federation of Direct Selling Association/WFSDA (Federasi Asosiasi Penjualan Langsung Dunia) di Bali pada 2024/2025. Menurut Bamsoet, sapaan akrab Bambang, pelaksanaan ini bisa semakin menduniakan usaha penjualan langsung (direct selling) Indonesia.

"Laporan WFDSA mencatat, industri penjualan langsung secara global mengalami peningkatan sebesar 2,3 persen pada 2020, yaitu sebesar 179,3 miliar dolar AS, dari sebelumnya 175,3 miliar dolar AS pada 2019. Merujuk data realiasasi tahun 2021, dari lebih 128 juta distributor, penjualan langsung di seluruh dunia telah menghasilkan pendapatan sekitar 186 miliar dolar AS," ujar Bamsoet, dalam Halal Bihalal APLI 2023, di Jakarta, Rabu (10/5).

Baca juga : KBIHU Komitmen Dukung Kebijakan Haji Ramah Lansia

Turut hadir antara lain Ketua Umum APLI Kany V Soemantoro, Sekjen APLI Ina Rachman, Direktur Bina Usaha Kementerian Perdagangan Septo Suprianto, serta Direktur PKTN dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Tommy Andana.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, bisnis penjualan langsung telah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Tergambar pada besarnya transaksi penjualan yang cukup signifikan. Sebagai gambaran, pada 2019, ketika kondisi perekonomian tengah mengalami kelesuan, bisnis penjualan langsung mencatatkan transaksi lebih dari Rp 16,3 triliun. 

Baca juga : Mentan: Kemitraan Indonesia Dan Uni Eropa Setara

"Kontribusi lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa bisnis penjualan langsung ini juga turut berjasa menjaga dan melindungi produk dalam negeri, karena lebih dari separuh atau sekitar 51,86 persen produk yang dijual adalah produk dalam negeri," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menerangkan, Kementerian Perdagangan mencatat, industri penjualan langsung atau network marketing mampu memberikan income ke negara sebesar Rp 16,3 triliun, dengan melibatkan sekitar 5,3 juta mitra usaha.

Baca juga : Indonesia Dan Vietnam Sepakati Kerja Sama Pemanfaatan Ruang Digital ASEAN

"Dalam konsepsi pengembangan bisnis penjualan langsung, APLI senantiasa mengedepankan prinsip mengutamakan kepercayaan konsumen sebagai landasan utama dalam setiap aktivitas bisnisnya. Masyarakat harus benar-benar dapat merasakan manfaat dari kepercayaan yang telah diberikannya. Di samping itu, aspek ketaatan pada regulasi yang berlaku, senantiasa menjadi rujukan dan pedoman bagi setiap pelaku usaha dalam industri penjualan langsung," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.