Dark/Light Mode

Raih Penawaran Investor Asing, Dukung Holding BUMN MIND ID Akuisisi Saham Vale

Senin, 26 Juni 2023 19:54 WIB
Ilustasi Istimewa
Ilustasi Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Induk usaha dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Vale S.A berencana melakukan divestasi saham terutama untuk unit penambangan logam dasar.

Perusahaan tambang asal Brasil meraih penawaran dari berbagai investor. Dari laporan Bloomberg, Public Investment Fund (PIF) asal Arab Saudi telah memasukan penawaran senilai 2,5 miliar atau setara Rp 37,4 triliun untuk mengakuisisi 10 persen saham Vale untuk unit logam dasarnya.

Selain PIF, penawaran juga masuk ke Mitsui & Co dan Qatar Investment Authority.

Melalui divestasi ini, Vale akan berbagi kepemilikan dalam pemegang saham akhir (beneficiary owner) dari berbagai anak usaha tambang di berbagai negara, termasuk Brasil, Kanada dan Indonesia.

Baca juga : Raih Kinerja Fantastis, Holding MIND ID Tebar Dividen Ke Pemegang Saham

Bagi calon investor, akuisisi saham Vale bertujuan untuk mengamankan pasokan logam dasar, termasuk Nikel dalam keperluan baterai mobil listrik.

Sebagai pemegang saham mereka bisa meminta kepada manajemen untuk mendapatkan prioritas dalam penjualan hasil tambang.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, jika Vale Canada yang menjadi bagian dari Vale Global diakuisisi oleh Arab Saudi, maka saham pengendali akan berpindah tangan.

Akibatnya arah strategi bisnis bisa berubah dan berdampak pada perusahaan di masa depan.

Baca juga : Rajin Komunikasi Dan Sinergi, Bank DKI Jadi BUMD Digital Teratas

“Arah strategi perusahaan misalnya terkait hilirisasi juga berisiko berubah. Maka dari itu penting agar divestasi Vale bisa 51 persen dimiliki Pemerintah Indonesia,” jelas Bhima di Jakarta, Senin (26/6).

Untuk itu, Pemerintah melalui holding pertambangan MIND ID, harus menjadi pemegang saham pengendali dari Vale Indonesia.

Dengan begitu Pemerintah bisa memastikan hilirisasi mineral bisa berjalan, dan bahan baku nikel untuk ekosistem kendaraan listrik terjamin.

“Pemerintah harus jadi pengendali. Jadi lebih baik percepat divestasi bahkan opsi pengakhiran kontrak karya Vale sebelum ada perubahan strategi di tingkat induk,” ujarnya.

Baca juga : Andre Rosiade Dukung Pemerintah Kuasai Mayoritas Saham Vale Indonesia

Sebelumnya, Vale Indonesia bernama PT International Nickel Indonesia Tbk, yang dimiliki oleh perusahaan tambang terbesar Kanada bernama Inco Limited.

Pada 2006, Inco diakuisisi oleh Vale Brasil dan mengakibatkan perubahan kepemilikan terhadap seluruh aset, termasuk Vale Indonesia yang berada di Sulawesi Selatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.