Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bangkitkan Industri Petrokimia, Pemerintah Siap Kuasai Saham TubanPetro

Kamis, 12 September 2019 20:02 WIB
Diskusi Optimalisasi Industri Petrokimia Nasional. (Foto: Aditya Nugroho/Rakyat Merdeka)
Diskusi Optimalisasi Industri Petrokimia Nasional. (Foto: Aditya Nugroho/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Proses konversi utang Multi Years Bond (MYB) PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) menjadi saham tinggal selangkah lagi. Yakni, ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) oleh Presiden Jokowi. Aturan itu akan menjadi titik tolak, pengembangan TubanPetro sebagai basis industri petrokimia nasional yang terintegrasi.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Racwatarwata mengatakan, saat ini Kementerian Keuangan memiliki saham 70 persen di Tuban Petro. Pasca konversi tuntas, pemerintah akan memiliki 95,9 persen saham di TubanPetro.

"Pada nantinya, 100 persen penguasaan aset ada di tangan pemerintah. Akan dikembangkan dengan langkah selanjutnya untuk pemanfaatan," ujarnya dalam sebuah diskusi Forwin tentang Optimalisasi Industri Petrokimia Nasional di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (12/9).

Menurut Isa, langkah ini dilakukan untuk menyelamatkan piutang serta optimalisasi aset negara. Oleh karenannya, penyelesaian utang melalui konversi diharapkan bisa menuntaskan kendala-kendala yang menghambat TubanPetro, terutama dari sisi struktur permodalan dan keuangan.

Baca juga : Beri Penghormatan Ke Habibie, Pemerintah Tetapkan Hari Berkabung Nasional Tiga Hari

"Kalau kita selesaikan dengan pengembalian uang barang dari pemilik lama tidak akan bisa diperoleh. Aset kita tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, ini dilema yang harus dipecahkan. Kita punya aset, pemilik lama tidak bisa bayar kita manfaatkan saja," jelasnya.

Langkah konversi ini bahkan sudah dimasukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019. Diharapkan langkah konversi ini bisa segera rampung secepatnya.

Menurut dia, apabila aset petrokimia dimanfaatkan secara optimal maka akan memiliki potensi penghematan sampai Rp 5 triliun per tahun. Dengan aktivitas produksi tersebut maka peningkatan yang disumbang oleh industri ini bisa mencapai 35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kontribusi bisa meningkat tambahan 35 persen. PDB yang disumbangkan petrokimia," ucapnya.

Baca juga : Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Terapkan Berbagai Kebijakan

Tak hanya itu, keuntungan lain didapatkan pemerintah apabila mampu memaksimalkan TubanPetro ini membuka lapangan pekerjaan baru. Sebanyak 14.500 orang dapat dipekerjakan dengan baik, dan sekitar 12.900 orang akan mampu membuat kontribusi pendapatan rumah tangga meningkat.

“Sekitar 39 persen khusus pendapatan rumah tangga. Kemudian pemerintah akan mendapatkan setoran pajak, karena PTTPI group akan dapatkan keuntungan, 1,9 miliar dolar AS ekspetasi kami dari itungan," jelasnya. 

Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, Fridy Juwono mengatakan, optimis pengembangan TubanPetro akan berkontribusi bagi industri nasional. Salah satunya pasokan petrokimia bagi industri di dalam negeri bakal lebih terjamin. 

Karena itu, jika ingin membesarkan kemampuan dari sisi petrokimia, persoalan di TubanPetro harus diselesaikan. Menurutnya, kebijakan pemerintah yang menyelesaikan utang MYB TubanPetro Rp 3,3 triliun, melalui konversi sudah tepat. Hal ini, akan memberi ruang kepada TubanPetro, untuk mengembangkan bisnis. 

Baca juga : Ekonom: Jangan Tunda Lagi PP Konversi MYB TubanPetro  

Ke depan, kapasitas produksi di anak usaha TubanPetro, khususnya PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang selama ini hanya difungsikan pengolah BBM, bisa ditingkatkan lebih lagi. Ia yakin, peran TubanPetro sangat besar mendukung industri, sekaligus dalam jangka panjang membantu menekan defisit.

Jika pengembangan TubanPetro tidak diakselerasi, maka defisit terus berulang. Pasalnya, industri petrokimia hulu-hilir berkontribusi cukup signifikan terhadap defisit neraca perdagangan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.