Dark/Light Mode

Lolos Jadi Komisioner OJK, Ini Visi Misi Hasan Fawzi Dan Agusman

Senin, 10 Juli 2023 19:25 WIB
Agusman kiri dan Hasan Fawzi terpilih jadi bos baru OJK, setelah lolos fit and proper test di Komisi XI DPR, Senayan Jakarta, Senin (10/7). (Foto: Ist)
Agusman kiri dan Hasan Fawzi terpilih jadi bos baru OJK, setelah lolos fit and proper test di Komisi XI DPR, Senayan Jakarta, Senin (10/7). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Agusman dan Hasan Fawzi resmi ditunjuk sebagai Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) setelah lolos hasil fit and proper test yang dilakukan Komisi XI DPR tadi siang. Keduanya mempunyai visi misi meningkatkan kinerja industri keuangan. 

Hasan Fawzi akan menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Kripto. Sedangkan Agusman akan menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Lainnya. 

“Putusan hasil fit and proper test memutuskan yang terpilih sebagai DK OJK Agusman dan Hasan Fawzi,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie OFP, Senin (10/7).

Selama fit and proper test, Agusman yang saat ini aktif sebagai Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Audit Internal Bank Indonesia (BI) mengatakan, ekonomi Indonesia menghadapi tantangan dari dalam dan luar negeri. Tantangan dari luar negeri adalah ketidakpastian ekonomi dunia karena masih berlanjutnya perang Rusia dan Ukraina. Ini perlu diwaspadai dengan baik.

Baca juga : Rokok Jadi Penyebab Nomor 1 Kanker Paru, Penyakit Paling Mematikan Di Dunia

Sementara, tantangan dari dalam negeri adalah masih lemahnya perlindungan konsumen, rendahnya pendalaman pasar keuangan, meluasnya penggunaan teknologi digital, meningkatnya jumlah generasi milenial, dan meningkatnya kesadaran terkait pembiayaan yang ramah lingkungan.

“Secara khusus, tantangan yang dihadapi oleh sektor industri lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga Jasa keuangan lainnya dibagi menjadi dua yaitu dari sisi kelembagaan dan bisnis,” ucapnya.

Menurut Agusman, tata kelola dan manajemen risiko, terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) secara kuantitas dan kualitas, dan lemahnya dukungan infrastruktur Teknologi Informasi (TI) menjadi tantangan utama. Sementara secara bisnis, yaitu bisnis yang belum berkembang, tingkat persaingan semakin meningkat, dan sulitnya mendapatkan pendanaan serta permodalan.

Ia pun memiliki visi dan misi guna mengembangkan dan menguatkan lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya. Sedangkan visinya adalah menjadi Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang tepercaya dan berhasil melindungi kepentingan konsumen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga : Bantah Titip Anak Buah Jadi Komisaris, Ini Penjelasan Kuasa Hukum Wamenkumham

Di samping itu, Agusman juga memiliki tiga misi dalam melaksanakan pengawasan. Pertama memastikan terjaganya kepentingan konsumen. Kedua, untuk meningkatkan dukungan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara, Hasan Fawzi yang saat ini masih menjabat Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam fit and proper test mengajukan aspirasi indikator pencapaian untuk periode 5 tahun sampai 2028. Meliputi aspek perlindungan konsumen, penguatan ekosistem dan infrastruktur penyelenggara pasar (FMls) yang lengkap dan kuat, peningkatan literasi dan inklusi keuangan digital, pengembangan talenta dan keterampilan. Serta inovasi pengembangan teknologi, inovasi pengembangan teknologi, aktivitas transaksi, serta koordinasi, sinergi, dan kolaborasi.

Ia juga memberikan paparan terkait strategi inovasi menuju era baru keuangan digital di Indonesia. Dalam hal ini, Hasan akan fokus pada aturan yang mengedepankan perlindungan konsumen, integritas pasar, hingga mitigasi risiko sistemik.

Hasan membeberkan tujuh strategi beserta agenda program prioritas yang perlu dijalankan dalam kurun waktu lima tahun ke depan 2023-2028 dengan nama INOVASI.

Baca juga : Lestari Ajak Generasi Muda Tanamkan Nilai Kebangsaan

Pertama, investor and consumer protection. Strategi tersebut akan dijalankan melalui program perlindungan investor dan konsumen Industri Teknologi Sistem Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital (AKD), dan Aset Kripto (AK). Kedua, normalisasi pengaturan dan pengawasan OJK yang mendukung inovasi pengembangan, berimbang, dan kolaboratif.

Kemudian ketiga, optimalisasi program literasi, inklusi, dan pemanfaatan ITSK, AKD, dan AK. Keempat, variansi strategi dan program inovasi pengembangan ITSK, AKD, dan AK, melalui program pengembangan digital innovation-hub, pengembangan ekosistem, kelembagaan dan infrastruktur yang kuat, percepatan, pengayaan, dan perluasan keuangan digital, dan modernisasi infrastruktur.

Strategi kelima, akselerasi pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi baru. Keenam, sinergi dan kolaborasi dengan bersama membangun industri. “Ketujuh, integritas pasar, pengembangan ekosistem industri, transformasi kelembagaan," ungkapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.