Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tragedi Kanjuruhan, Polisi Tahan Ketua Panpel Arema FC

Senin, 24 Oktober 2022 15:05 WIB
Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris. (Foto: Ist)
Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Polda Jawa Timur (Jatim) menahan Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris. Abdul Haris ditahan terkait dengan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang.

"Untuk saat ini Pak Haris sudah terima dengan segala risiko dijadikan tersangka dan mungkin ditahan," ujar kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat di Mapolda Jatim, Surabaya, seperti dikutip Antara, Senin (24/10).

Taufik menyatakan tidak terima, perkara tersebut hanya dibebankan kepada satu pihak.

Baca juga : Kawal Tagedi Kanjuruhan, Aremania Bikin Sekretariat Bersama

"Hari ini korban meninggal bertambah satu orang. Seharusnya meninggalnya korban itu menjadi spirit ya untuk menindaklanjuti proses hukum. Saya tidak tega dengan posisi Pak Haris seperti ini," bebernya.

Pada kesempatan itu dia menuntut Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule ikut bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

"Seperti yang saya sampaikan dari awal, seharusnya Ketua PSSI itu bertanggung jawab secara moral dan secara hukum. Karena bola ini tidak bisa terlaksana tanpa adanya stakeholder," tutur Taufik.

Baca juga : Korban Wafat Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Totalnya Kini 134 Orang

Dia mengaku bingung untuk menyampaikan perihal penahanan tersebut kepada keluarga Abdul Haris.

"Saya ini posisi tahu Pak Haris mau ditahan, jadi saya agak-agak bingung untuk menyampaikan kepada keluarga, anak-anaknya. Selama ini dipercayakan kepada kami walaupun beliau sudah siap dengan segala risiko. Saya kira tetap ada beban mental yang harus ditanggung oleh keluarganya," tandasnya.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Baca juga : Korban Wafat Tragedi Kanjuruhan Bertambah 1, Total 133 Meninggal

Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.