Dark/Light Mode

Cash Flow Cakep, Bayar Klaim Cepat, BPJS Kesehatan Sudah Nggak Punya Utang

Selasa, 18 Juli 2023 15:15 WIB
Cash Flow Cakep, Bayar Klaim Cepat, BPJS Kesehatan Sudah Nggak Punya Utang

RM.id  Rakyat Merdeka - BPJS Kesehatan yang dulu pusing mikirin tunggakan kewajiban, kini sudah bisa tersenyum lega. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti memastikan, lembaga yang dipimpinnya kini tak lagi memiliki utang ke rumah sakit.

"Dulu, memang utangnya banyak sekali. Sehingga, mempengaruhi layanan. Sekarang ini, sudah nggak ada utang. Kecuali, yang masih dalam proses klaim," kata Ali Ghufron dalam Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun Buku 2022, yang dipantau secara virtual, Selasa (18/7).

Dulu, dengan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta saja, BPJS Kesehatan punya utang Rp 500 sampai 600 miliar. Megap-megap bayar utangnya.

"Kita beresin utangnya sejak 2021 dan 2022, tentu direksi BPJS Kesehatan yang lama, juga sudah bekerja keras. Sehingga, cash flow dari sisi uang, sudah mulai membaik," imbuhnya.

Ali Ghufron menjelaskan, jumlah beban jaminan kesehatan tahun 2021 tak sampai Rp 100 triliun atau mencapai Rp 90, 33 triliun. Tahun 2022, angkanya naik menjadi Rp 113,47 triliun.

BPJS Kesehatan tak butuh waktu lama, untuk membayar klaim tersebut. Untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), cuma butuh waktu 12,3 hari. Tingkat rumah sakit, juga singkat. Hanya 14,07 hari.

Baca juga : Kelola Dana Amanat, BPJS Kesehatan Gelontorkan Klaim 113,47 Triliun

Istimewanya lagi, sejak tahun 2022 BPJS Kesehatan sudah memberikan uang muka pelayanan kesehatan minimal 30 persen atas klaim yang dilakukan, sesuai penilaian kelayakan.

"Jadi, sejak tahun 2021, aset neto BPJS Kesehatan sudah mulai positif. Tahun 2022, kami menjaga cash flow rumah sakit, melalui pemberian uang muka pelayanan kesehatan. Fasilitas ini sudah dimanfaatkan oleh 333 faskes dengan nilai Rp 5,4 triliun," beber Ali Ghufron.

Awal tahun 2023, bersama Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan juga menaikkan tarif kapitasi. Sehingga, pembayaran klaimnya pun meningkat.

"Ini pertama kali dalam sejarah," ucap Ali Ghufron.

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Ali Ghufron memaparkan, pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk kunjungan sehat, mengalami peningkatan. Dari 137,8 juta kunjungan pada tahun 2020, naik menjadi 159,8 juta pada tahun 2021. Lalu naik lagi menjadi Rp 189,3 pada tahun 2022.

"Kunjungan sehat ini meliputi skrining, konsultasi, dan sebagainya," tutur Ali Ghufron.

Baca juga : Kemnaker Gelar Program Perluasan Kesempatan Kerja Di Papua

Sementara kunjungan di FKTP, mencapai 146,1 juta pada 2020, lalu naik menjadi 152,1 juta pada 2021, dan melonjak jadi 205,6 juta pada 2022.

Soal ini, Ghufron mengaku tak bangga dengan meningkatnya kunjungan di FKTP.

Namun, dia mengatakan, peningkatan jumlah kunjungan tersebut adalah bukti masyarakat tak lagi terkendala mengakses FKTP.

Kunjungan di poliklinik rawat jalan rumah sakit, dilaporkan mencapai 69,7 juta pada tahun 2020, kemudian naik menjadi 72,8 juta pada 2021, dan meningkat jadi 95,9 juta pada 2022.

Sedangkan kasus rawat inap di rumah sakit, mencapai 9 juta pada tahun 2020. Lalu turun menjadi 8,2 juta pada 2021, dan naik ke angka 12 juta tahun 2022.

Total Pemanfaatan 

Ali Ghufron menerangkan, total pemanfaatan pelayanan kesehatan harian pada tahun 2020 mencapai angka 993.692, dengan pemanfataan tahunan 362,6 juta.

Baca juga : Partisipasi Publik RUU Kesehatan Sudah Digelar Secara Luas

Tahun 2021, pemanfataan harian mencapai 1,1 juta dengan pemanfataan tahunan 392,9 juta.

Tahun 2022, tercatat pemanfataan harian sebanyak 1,4 juta dan tahunan 502,9 juta.

"Tentu, dengan kinerja BPJS Kesehatan yang semakin bagus, kami ingin masyarakat semakin sehat," pungkas Ali Ghufron.

 

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.