Dark/Light Mode

Pasarnya Terus Tumbuh, Persaingan Industri AMDK Makin Ketat

Rabu, 19 Juli 2023 20:56 WIB
Industri Air Minum Dalam Kemasan. (Foto: Ist)
Industri Air Minum Dalam Kemasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia berkembang sangat masif. 

Berdasarkan data dari Statista mencatat nilai pasar AMDK Indonesia di 2022 mencapai 10,24 miliar dolar AS atau Rp 152 triliun di 2022 alias kelima terbesar di dunia. Statista juga meyakini angka ini masih akan terus bertumbuh 26,5 persen dalam lima tahun ke depan menjadi 12,95 miliar dolar AS.

Besarnya pangsa pasar AMDK di Indonesia membuat para produsen terus berebut konsumen guna memenangkan potensi penjualan yang amat besar.

Baca juga : Jokowi Masih Buka Pintu Untuk Paloh

Pakar sekaligus konsultan manajemen dan inovasi, Indrawan Nugroho menyebutkan terdapat 900 perusahaan AMDK di Indonesia dengan 2000 merek yang menggarap pasar. Berbagai merek AMDK pun menggunakan jurus masing-masing untuk merebut hati dan dompet masyarakat Indonesia.

Seperti Le Minerale yang menggunakan strategi pemasaran edukatif yang menekankan benefit air mineralnya yang mengandung unsur mineral baik. “Sementara Cleo mengibarkan pesan bahwa airnya mengandung oksigen murni yang seimbang sehingga menyegarkan," kata Indrawan.

Ia menambahkan, jurus diferensiasi produk pun dilancarkan masing-masing merek. Seperti kedua merek di atas yang mengusung kemasan galon PET yang bebas Bisphenol A (BPA), zat karsinogenik yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Diferensiasi ini rupanya membuat pusing pemimpin pasar, Aqua yang galonnya berbahan polikarbonat dan mengandung BPA.

Baca juga : Muhammadiyah Harus Pengaruhi Perkembangan Era Digital

Menurutnya, pertempuran bisnis AMDK rupanya menarik perhatian berbagai pakar bisnis untuk turut memberikan analisisnya. Indrawan mengatakan, persaingan bisnis di industri yang bernilai triliunan rupiah ini seperti perjuangan David versus Goliath.

"Kisah tersebut belakangan menimbulkan David vs Goliath moment di berbagai bidang, termasuk bisnis. Misalnya, ketika merek baru hadir di pasar dan sukses merebut pangsa pasar pesaing lama, ini pun disebut momen David vs Goliath," jelas Indrawan.

Indrawan yang juga founder dan CEO salah satu perusahaan ini menilai, para pendatang baru AMDK rupanya telah menggoyang kemapanan perusahaan air minum mineral yang selama ini menguasai pasar Indonesia.

Baca juga : Kajol Indonesia Terus Tambah Posko Pemenangan Ganjar Presiden 2024 di Jakarta

“Apa yang membuat kisah ini semakin menarik adalah karena adanya gerakan masif dan strategis dari para pemain kecil di industri ini yang berupaya untuk menggoyang kedigdayaan sang penguasa pasar,” jelas Indrawan.

Indrawan menyebutkan tiga pelajaran penting yang dapat dipetik dari persaingan AMDK ini. Pertama, terlihat bahwa adaptasi konsumen dalam mengonsumsi produk dapat mendorong pertumbuhan industri. Kedua menjaga kualitas dan inovasi dalam produk sangat penting dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.  

“Ketiga etika dan integritas bisnis itu penting. Dalam hal ini kita lihat bagaimana perselisihan perusahaan AMDK di meja pengadilan tentang dugaan praktik monopoli menunjukkan betapa pentingnya menjalankan bisnis dengan cara-cara yang adil dan etis,” tegas Indrawan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.