Dark/Light Mode

CNHI Bangun Green Halal Eco System Untuk Perusahaan Global yang Mau Ekspor Ke RI

Kamis, 27 Juli 2023 22:36 WIB
Ketua Asosiasi Industri Sinhalal Indonesia CNHI Kwang-Yeon Lee (kiri) bersama Ketua BSI Foundation Viaje Korea Co. Ltd Jason Kim. (Foto: Istimewa)
Ketua Asosiasi Industri Sinhalal Indonesia CNHI Kwang-Yeon Lee (kiri) bersama Ketua BSI Foundation Viaje Korea Co. Ltd Jason Kim. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Melalui perjanjian kerja (MoU) dengan Rumah Halal Indonesia, Asosiasi Industri Sinhalal (Sinhalal Industry Association/CNHI) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama dan Lembaga Pemeriksaan Halal (LPH PT Indonesia Public Enterprise) melanjutkan prosedur terkait sertifikasi halal dalam negeri.

Rumah Halal adalah pusat halal di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang saat ini telah menyelesaikan sertifikasi halal di BPJPH untuk lebih dari 300 perusahaan.

Baca juga : Srikandi Ganjar Buka Kelas Fotografi Untuk Perempuan Milenial Di Banjar Baru

Dari tahun 2024 hingga 2029, Pemerintah berencana menerapkan produk wajib halal secara bertahap, termasuk kosmetik, perawatan medis, perlengkapan kantor, dan pakaian. Saat ini, produk halal dan nonhalal rencananya akan dipisahkan selama masa pembinaan atau di minimarket dan toko-toko yang tersebar di Indonesia.

Bagi perusahaan yang ingin melakukan ekspor ke Indonesia, sertifikasi halal bukanlah suatu pertimbangan, melainkan suatu kebutuhan. Karena itu, perlu dilakukan persiapan dengan memperoleh informasi yang akurat terkait sertifikasi halal Indonesia.

Baca juga : Bangun Kemitraan, Telin Telkom Perluas Jaringan Global

Ketua Asosiasi Industri Sinhalal Indonesia (CNHI) Kwang-Yeon Lee menerangkan, Selasa (25/7), pihaknya telah menandatangani perjanjian bisnis dengan Viaje Korea Co., Ltd dan BSI Foundation untuk membangun Sistem Green Eco Halal di Indonesia.

Dengan perjanjian ini, CNHI, Viaje Korea dan BSI Foundation telah menjadi platform yang berspesialisasi dalam sertifikasi halal (B2B) dan platform perjalanan global yang berspesialisasi dalam halal (B2C) untuk perusahaan domestik.
    
Melalui Green Halal Eco System, seperti halal-certified global e-commerce (B2B2C), mereka sepakat untuk bekerja sama dalam mendukung perusahaan yang ingin memasuki bisnis halal (luar negeri dan domestik) yang memenuhi standar.

Baca juga : AS Dan Saudi Panas Soal Minyak, Pengusaha Ingatkan Dampaknya Ke RI

Viaje Korea dan BSI Foundation menyediakan layanan konten ramah lingkungan melalui teknologi IT berdasarkan strategi ESG (Environmental, Social, and Governance). Dimulai dari Bali, mereka berupaya memperkuat daya saing di industri halal dan memperluas bisnis dengan CNHI di pasar global.

“Melalui perjanjian ini, kami berharap perusahaan Korea dan global dapat berperan dalam membangun infrastruktur halal dengan sukses dan maju ke pasar global melalui teknologi IT domestik yang unggul,” ucap Kwang-Yeon Lee.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.