Dark/Light Mode

Siapkan Strategi Ekspansif, Cinema XXI Incar Dana Rp 2,25 Triliun Dari IPO

Kamis, 3 Agustus 2023 15:38 WIB
Cinema XXI, perusahaan yang bergerak di industri bioskop Indonesia mampu mengumpulkan total dana sebesar Rp 2,25 triliun dari proses penawaran saham perdana Initial Public Offering (IPO). (Foto: Dok. Cinema XXI)
Cinema XXI, perusahaan yang bergerak di industri bioskop Indonesia mampu mengumpulkan total dana sebesar Rp 2,25 triliun dari proses penawaran saham perdana Initial Public Offering (IPO). (Foto: Dok. Cinema XXI)

 Sebelumnya 
Hans menjelaskan, sekitar 65 persen dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia.

Mengingat, Cinema XXI berencana untuk menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun, hingga lima tahun ke depan yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.

Sekitar 15 persen dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI.

Sisanya, sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank Cinema XXI.

Baca juga : BI: Uang Beredar Stabil Capai Rp 8.372,6 Triliun Per Juni 2023

"Kami memulai sebuah milestone penting, yakni menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Setelah 35 tahun berkarya, Cinema XXI berhasil melewati beragam krisis, baik ekonomi, politik, dan yang baru saja kita lewati bersama, pandemi Covid-19," kata Hans.

Saat ini, dengan pertumbuhan kinerja yang baik dan berdasarkan Survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan juga jumlah layar.

Bahkan, optimisme Cinema XXI akan prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia, tecermin dari minat investor pada masa penawaran awal yang telah berlangsung pada tanggal 10-14 Juli 2023 dan masa penawaran umum yang telah berlangsung pada tanggal 27-31 Juli 2023.

Selain itu, IPO akan menjadi momentum bagi Cinema XXI untuk menjadi perusahaan publik dengan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik dan meneguhkan komitmen perusahaan terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG). Termasuk, mengokohkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan industri film Tanah Air.

Baca juga : Ganjar Jamin 37 Proyek Stategis Senilai Rp 258,75 Triliun Rampung 2024

Hans menambahkan, pada kuartal pertama 2023, pendapatan Cinema XXI meningkat sebesar Rp 247,6 miliar atau 39 persen, menjadi Rp 883,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 635,6 miliar untuk periode yang sama tahun 2022.

"Peningkatan tersebut, disebabkan kenaikan pendapatan yang dihasilkan kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya," imbuhnya.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, saham IPO Cinema XXI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscription.

“Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya, terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription terhadap saham Cinema XXI hingga 25,7 kali," ujar Oki.

Baca juga : Dijadwalkan Melantai 20 Juli, Sinergy Network Targetkan Pendanaan Rp 151 Miliar

"Pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5 persen menjadi 12,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI. Hal ini sebagai dampak dari oversubscription tersebut," pungkas Oki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.