Dark/Light Mode

Inovasi AI NAWASENA, Mahasiswa UI Juara Lomba Bisnis Teknologi Medis Di Thailand

Selasa, 15 Agustus 2023 10:05 WIB
Dubes Rachmat Budiman (tengah) saat foto bersama dengan Mahasiswa UI yang meraih juara di lomba bisnis teknologi medis di Thailand. (Foto: Istimewa)
Dubes Rachmat Budiman (tengah) saat foto bersama dengan Mahasiswa UI yang meraih juara di lomba bisnis teknologi medis di Thailand. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) mengalahkan Tim Mahasiswa ASEAN lainnya dalam kompetisi Internasional Service Design Solution Competition 2023 dari Siriraj Hospital dan Mahidol University International College.

Tim yang dikenal dengan nama The Makara tersebut berjumlah empat mahasiswa UI yakni dari Fakultas FISIP UI atas nama Aisya Jenina, FK UI atas nama Novanza Natasaputra, FEB UI atas nama Ahmad Rafi dan FMIPA UI atas nama Farrah Nabilla.

Mereka telah membuktikan bahwa kolaborasi antar disiplin ilmu memiliki daya magisnya sendiri.

Tim lintas fakultas ini merancang dan mempresentasikan ide inovasi aplikasi yang menjembatani antara teknologi medis dan perawatan pasien lansia, dengan sistem AI yang dapat mempersonalisasi modalitas perawatan dan manajemen nyeri kronik bagi setiap individu lansia di rumah sakit tersebut yang diberi nama "Nawasena" yang berarti "jalan menuju kebahagiaan."

Direktur Kemahasiswaan UI Badrul Munir. Ph.D mengaku bangga dengan keberhasilan Perwakilan Mahasiswa UI tersebut.

Baca juga : Kebut Transisi Energi, PLN Indonesia Power Perkaya Kompetensi Teknologi Di Bidang EBT

“Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas fakultas dan multi disiplin dapat menghasilkan ide dan inovasi yang luar biasa," ujar Badrul Munir dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/8).

Wakil Dekan 1 FISIP UI, Nurul Isnaeni, Ph.D yang menjadi salah satu Dosen Pendamping mengatakan, para mahasiswa tersebut merupakan teladan inspiratif bagi mahasiswa Indonesia lainnnya.

"Kolaborasi, kerja cerdas, dan Ide inovasi "The Makara" ini muncul karena Siriraj Hospital dan Mahidol University International College sebagai host kompetisi internasional Service Design Solution Competition 2023 memiliki panti wreda atau griya lansia," ungkap Nurul.

Sebagai informasi, terdapat data yang mencengangkan bahwa 95 persen lansia di Thailand menderita penyakit kronis, dan sebanyak 73 persen di antaranya berhubungan dengan nyeri.

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup mereka, tetapi juga membuat mereka kehilangan kemandirian.

Baca juga : Orang Muda Ganjar Gelar Lomba Puisi Dan Teater Bagi Masyarakat Di Kabupaten Ndao

Salah satu fitur penting dari proyek ini adalah penggunaan alat wearable yang cerdas, yang mampu memantau tanda-tanda vital serta faktor-faktor lain yang penting untuk perawatan nyeri kronik pada lansia.

Setiap rencana perawatan yang disusun oleh sistem AI ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien lansia secara akurat dan dalam waktu-nyata.

Komisioner Konsil Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) dan juga Pengajar FIA UI, Rachma Fitriati juga mengapresiasi pemilihan topik yang secara jitu menyasar isu elderly people (lansia) pada perlombaan di Thailand, sebagai negara yang telah menunjukkan keberhasilan kinerja dalam memberikan perlindungan kepada masyarakatnya melalui pendekatan kesmas yang komprehensif, fokus pencegahan dan terpadu.

Di Thailand, nama kementerian yang menangani Kesehatan, adalah Kementerian Kesehatan Masyarakat (Ministry of Public Health).

Rachma menilai bahwa Tim ”The Makara” mampu menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi lansia.

Baca juga : Ganjar Muda Padjajaran Gelar Lomba Burung Merpati Di Bandung

Menurutnya, "The Makara” telah berhasil menciptakan Nawasena, Bright Future, Pain Friendly, sebuah ide inovasi aplikasi AI yang memadukan kecerdasan buatan dengan perawatan medis di Thailand.

"Tidak mengherankan, dalam kompetisi yang ketat, tim ini berhasil menarik perhatian para juri dengan inovasi yang mereka tawarkan, termasuk fitur-fitur seperti deteksi level nyeri, jadwal latihan fisik lansia yang terpersonalisasi berbasis bukti medis, dan pengecekan tanda vital," kata Rachma.

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Kerajaan Thailand Rachmat Budiman yang menerima Mahasiswa UI di KBRI Bangkok menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang telah ditorehkan Mahasiswa Indonesia mengalahkan Mahasiswa ASEAN.

Dubes Rachmat mengatakan, ini adalah kado istimewa bagi perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-78. Prestasi gemilang ini tidak hanya bermakna sebagai pencapaian, tetapi juga bentuk apresiasi generasi muda kepada senior citizen yang menginspirasi.

"Penduduk lansia sesungguhnya, ‘penyangga pembangunan’, karena para lansia dengan kematangan pola hidup dan pikirnya merupakan 'penjaga nilai', menjadi tuntunan hidup antar generasi," ujar Dubes Rachmat. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.