Dark/Light Mode

Gandeng Jasa Raharja, Pupuk Indonesia Tekan Angka Kecelakaan Di Jalan Tol

Selasa, 15 Agustus 2023 18:52 WIB
Kerja sama Pupuk Indonesia dan Jasa Raharja dalam menekan kecelakaan di jalan tol. (Foto: Dok. Pupuk Indonesia)
Kerja sama Pupuk Indonesia dan Jasa Raharja dalam menekan kecelakaan di jalan tol. (Foto: Dok. Pupuk Indonesia)

 Sebelumnya 
Dengan Petrogladiator, kata dia, maka petani tidak perlu melakukan pembakaran jerami. Sebab, di dalam produk tersebut akan membantu meningkatkan kadar c-organik pada tanah yang nantinya membantu menyuburkan, serta mengoptimalkan penyerapan pupuk saat penanaman.

Menurut Rika, ini metode yang sangat sederhana karena dengan tidak membakar jerami maka unsur hara tanahnya menjadi lebih bagus, serta berdampak pada peningkatan produktivitasnya.

"Sebetulnya, di sisa jerami hasil panen itu, masih terdapat unsur P (phosphate) dan K (kalium) yang dapat menyuburkan tanaman, jika dibakar justru akan hilang," jelasnya.

Rika menuturkan, program dengan tagline “Lahan Sehat, Perjalanan Selamat” ini, dimulai pada musim panen awal Agustus 2023 dengan luasan lahan mencapai 23 Hektare (Ha).

Melalui program kolaborasi ini, Pupuk Indonesia berharap dapat berkontribusi dan mendukung ketahanan pangan bangsa, dengan menjadi sahabat para petani.

Sementara itu, Kepala Urusan Kelembagaan Jasa Raharja Mochamad Saleh Priyadana menilai, kegiatan kolaborasi dengan Pupuk Indonesia merupakan komitmen perusahaan dalam mencegah kecelakaan lalu lintas, salah satunya di jalan tol.

Baca juga : Ngenes, Pekerja Proyek Stadion Baru Everton Tewas Kecelakaan Kerja

Menurut Saleh, asap dari pembakaran jerami menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan tol. Sebagai informasi, panjang Tol Trans Jawa saat ini mencapai 615 Km.

Di kanan-kiri ruas tol tersebut, mayoritas adalah lahan pertanian dan fenomena pembakaran sisa panen masih banyak terjadi.

Karenanya, kolaborasi ini merupakan bentuk konkret perusahaan melakukan pencegahan kecelakaan bersama Pupuk Indonesia.

"Masih banyak petani yang konvensional dengan membakar jerami. Memang perlu dilakukan edukasi kepada petani, supaya mereka ikut menjaga keselamatan pengendara jalan khususnya di jalan tol dengan tidak lagi melakukan pembakaran jerami setelah panen,” terang Saleh.

Di kesempatan yang sama, Gakkum Polres Pemalang, Lindu mengimbau kepada Masyarakat, khususnya kelompok tani yang menggarap lahan di sepanjang jalan tol Pemalang-Pejagan untuk tidak lagi membakar jerami pasca panen.

Pasalnya, jika asap dari pembakaran tersebut menyebabkan kecelakaan lalu lintas bisa dikenakan hukuman pidana.

Baca juga : Fikih Siyasah Kebhinnekaan (4)

“Yang masih membakar lahan ada hukumannya, karena melanggar 360 KUHP dan 359 KUHP dengan ancaman hukuman minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun apabila sampai korban meninggal dunia,” tegas Lindu.

Pihak Kepolisian Pemalang telah melakukan program sosialisasi keselamatan jalan, seperti edukasi, hingga patrol gabungan bersama stakeholder terkait.

“Kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat, kita pasang imbauan berupa banner di dekat jalan tol khususnya untuk kelompok tani yang melalui, kegiatan patrol dari lalu lintas di jalan tol. Apabila ada asap, kita lakukan langkah konkret bersama stakeholder,” ungkap Lindu.

Adapun, program Jalan Dambaan juga melibatkan stakeholder terkait, seperti Pemerintah Desa Jebed Utara, Dinas Pertanian yang diwakili oleh PPL Desa Jebed, Pupuk Kujang Cikampek, Petrokimia Gresik.

Serta, Pemalang Agro Sejahtera Indonesia sebagai Mitra Program Makmur Pupuk Indonesia, yang menjadi koordinator kelompok tani di wilayah pelaksanaan program.

Dalam kolaborasi ini, Pupuk Indonesia dan Jasa Raharja menyiapkan sekitar 300 kilogram (Kg) pupuk jenis NPK dan 20 liter Petrogladiator, yang akan diberikan kepada 40 petani dengan total lahan seluas 23 hektare di Desa Jebed Utara, Jebed Selatan, dan Pedurungan.

Baca juga : Pupuk Indonesia Grup Borong 27 Penghargaan Di Ajang TJSL CSR Award 2023

Seorang petani Desa Jebed, Ida Rupiah mengaku, pembakaran jerami pasca panen merupakan kebiasaan turun temurun.

Ia berterimakasih, karena diadakan kegiatan sosialisasi ini, karena pembakaran ini masih banyak dilakukan karena ini seperti budaya dari tahun ke tahun.

"Dengan kegiatan sosialisasi ini, diharapkan membuat petani semakin sadar, bahwa pembakaran jerami akan berdampak pada keselamatan lalu lintas, khususnya yang berada di jalan tol," ujar Ida.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.