Dark/Light Mode

BKS Dorong Konsep Smart Mobility Di Ibu Kota Baru

Kamis, 19 September 2019 22:49 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi. (Foto: Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi. (Foto: Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong konsep Smart City dan Smart Mobility di sektor transportasi untuk ibu kota baru.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, konsep tersebut merupakan sistem transportasi yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi. Transportasi massal akan menjadi angkutan utama yang digunakan masyarakat di ibu kota baru. Salah satu yang bisa digunakan adalah transporasi massal bernama ART (Autonomus Rail Rapid Transit). 

"Angkutan massal yang dibangun di ibu kota baru di antaranya adalah kereta api, karena ramah lingkungan dan kapasitasnya banyak, dan waktunya juga tepat. Salah satu jenis kereta api yang berteknologi tinggi yang bisa digunakan yaitu ART atau kereta tanpa rel," ujarnya disela-sela kunjungan kerjanya ke Kalimantan Timur, Kamis (19/9).

Baca juga : Kajian Lingkungan Hidup Strategis Calon Ibu Kota Baru Kelar November Besok

Menhub menjelaskan, penggunaan ART ini dapat menekan biaya investasi karena tanpa perlu membangun jalur rel KA. Namun, masih akan mengkaji lebih lanjut karena ini termasuk teknologi yang baru. Sebelum menggunakan ART, mantan Dirut Angkasa Pura ll ini menegaskan akan menggunakan moda transportasi bus terlebih dahulu.  

"Karena investasi rel itu mahal sekali, 1 kilometer itu bisa sampai Rp 200-Rp 300 miliar, kalau eleveted bisa Rp 400 miliar. Kalau ini tanpa menggunakan rel sehingga menekan harga. Tapi, teknologinya ini kan baru, jadi kita gunakan dulu bus gandeng. Nah, untuk kedepannya, konsep yang disiapkan adalah ART," jelasnya.  

Kepala Badan Litbang Kemenhub Sugihardjo  menjelaskan, transportasi ibukota baru akan dibuat lebih ramah lingkungan (eco friendly). 65 persen dari ibukota baru tersebut harus terdiri dari ruang terbuka hijau. 

Baca juga : Tokoh Pers Kaji Kesiapan Kaltim Jadi Ibu Kota Baru NKRI

"Kami akan membangun ibukota yang modern dan cerdas. Untuk itu kita akan menyusun teknologi transportasi yang bagus, agar masyarakat kalau mau menggunakan transportasi bisa dengan jalan kaki. Tentunya harus eco friendly," katanya.  

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor mengatakan, bahwa Kalimantan merupakan paru-paru dunia yang alamnya harus dijaga. Untuk itu, dirinya meminta seluruh pembangunan ibukota baru harus ramah lingkungan agar tidak kehilangan paru-paru dunia.  

"Pembangunan ini 60 persennya ruang terbuka hijau. Harus ada reboisasi yaitu hutan yang ditebang ditanam kembali di tempat lain. Hutan jangan sampai tertanggu polusi. Kalimantan ini diawasi seluruh dunia bukan hanya Indonesia," ungkapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.