Dark/Light Mode

Sebelum Di-merger Dengan Hutama Karya

Waskita Karya Mau Disehatkan Dulu...

Jumat, 18 Agustus 2023 07:25 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Antara)
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mau buru-buru merealisasikan rencana merger (menggabungkan) PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Saat ini, Pemerintah sedang fokus membantu penyelesaian masalah keuangan yang membelit Waskita.


Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai positif rencana merger kedua BUMN tersebut. Namun pelaksanaannya, Pemerintah harus mempertimbangkan kondisi Waskita Karya.

Baca juga : Morata Ikhlas Gaji Dipotong

"Saya rasa langkah ini cukup tepat dan bisa dilakukan. Asalkan (Waskita) bukan perusahaan sakit, karena nanti malah bisa menyeret Hutama Karya," ujar Huda kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Karena itu, pihaknya mendukung upaya restrukturisasi yang tengah dijalankan Waskita.


Dia menuturkan, Hutama Karya merupakan BUMN yang masih fokus melakukan penugasan Pemerintah, sehingga mampu melanjutkan pekerjaan ruas tol yang sebelumnya dikerjakan Waskita Karya.

Baca juga : Kelompok DPD Dan Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR Pertajam Visi Perbaikan Konstitusi

Huda menekankan pentingnya dukungan Pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap Hutama Karya di dalam menjalankan penugasan.

"Meskipun harus menjalankan penugasan, menjaga kesehatan keuangan juga sama pentingnya," katanya.

Untuk itu, pembangunan proyek pembangunan harus diiringi dengan pencairan anggaran yang cepat pula dari Pemerintah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.