Dark/Light Mode

BKKBN Dan Dexa Medica Kolaborasi Turunkan Stunting Di Blitar

Minggu, 27 Agustus 2023 14:00 WIB
BKKBN Dan Dexa Group gelar edukasi bidan pentingnya ASI dalam atasi stunting. (Foto: Ist)
BKKBN Dan Dexa Group gelar edukasi bidan pentingnya ASI dalam atasi stunting. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mendorong, penggunaan produk lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi dalam mengatasi stunting dan aktif dalam edukasi pencegahan stunting.

Presiden Jokowi mengalokasikan Rp 186,4 trilliun atau 5,6 persen untuk sektor kesehatan dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) Tahun 2024. Salah satu fokus utamanya adalah mencapai target penurunan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Untuk mendorong pencapaian target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 tersebut, BKKBN berkolaborasi dengan Dexa Group menggelar program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Selasa (22/8) lalu

Selain Hasto, dalam kegiatan juga hadir Bupati Blitar Rini Syarifah, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur Lestari, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati, Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy, Marketing and Sales Director Dexa Medica Maret Yudianto, serta ratusan bidan dari Ikatan Bidan Indonesia di Kabupaten dan Kota Blitar, Kediri, Malang, dan Kabupaten Tulungagung.

Hasto mengatakan, bidan sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting penting untuk mendapatkan update dan edukasi terkait pencegahan stunting. “Kami berterima kasih karena Dexa selalu mengajak agar sukses menyusui. Ini penting sekali, hari ini anak-anak muda jika tidak diberikan informasi menyusui, bagaimana menjadi ibu yang ASI-nya sukses,” kata Hasto.

Baca juga : Kunjungi Maros, Menko PMK Minta Program Bapak Asuh Stunting Digencarkan

Hasto juga mendorong penggunaan produk lokal dengan TKDN tinggi dalam pencegahan stunting. “Saya berterima kasih kepada Dexa sudah memberikan produk lokal. Sekarang arahan pemerintah harus produk lokal. HerbaAsimor mestinya komponen dalam negeri lebih dari 60 persen. Tadi bupati cerita sama saya, Pemda saja bisa belanja karena TKDN lebih dari 60 persen,” jelas Hasto.

Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan untuk mencegah stunting bisa menggunakan bahan-bahan lokal dari daerah sendiri sebagai nutrisi. “Tadi sudah makan ikan kutuk, ikan gabus itu bagus untuk stunting, dan ternyata ada di HerbaAsimor,” katanya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Blitar tahun 2021 sebesar 14,5 persen dan pada tahun 2022 turun 0,2 persen. “Saya berharap kasus stunting di Kabupaten Blitar bisa ditekan lagi sehingga bisa zero stunting di 2023,” ujar Rini.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati. Kata dia, Kabupaten Blitar memutuskan membeli bahan herbal untuk mendukung produksi ASI yakni melalui HerbaAsimor. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk berbelanja produk dalam negeri dengan TKDN tinggi minimal 25 persen.

“Di tahun 2022 kami belanja HerbaAsimor yang kami bagikan kepada ibu-ibu menyusui. Sasaran pemberian HerbaAsimor kepada 1.462 orang dan diberikan selama 6 bulan. Hasilnya, 80 persen produksi ASI meningkat,” paparnya.

Baca juga : Bantu Sesama, Menpora Dito Banggakan Festival Kasih Putih

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur, Lestari mengungkapkan, IBI Jawa Timur memiliki jumlah terbanyak di Indonesia dan menjadi sumber kekuatan Provinsi Jawa Timur dalam upaya penurunan stunting yang masih menjadi prioritas. “Bidan adalah garda terdepan dalam kesehatan ibu dan anak,” katanya.

Kata dia, Bidan memiliki kompetensi utama dalam membantu ibu di masa kehamilan hingga pascapersalinan, salah satu peran penting adalah memfasilitasi ibu agar dapat memberikan ASI Eksklusif dan nutrisi seimbang. “Karenanya kami siap mensosialisasikan dan menyukseskan program penurunan stunting,” kata Lestari.

Kontribusi Dexa 

Sementara, Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy mengatakan, Dexa Group berkontribusi mengatasi stunting bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan Ikatan Bidan Indonesia dengan mengedukasi para bidan di Kabupaten Blitar. Kerja sama mengedukasi Bidan dan masyarakat terkait pentingnya menjaga kehamilan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan telah dilakukan di beberapa kota di Indonesia seperti di Yogyakarta, Kabupaten Brebes, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, Palembang, dan saat ini di Kabupaten Blotar.

“Itu melalui program corporate sosial inisiatif Dharma Dexa,” ujarnya.

Sedangkan, Head of Corporate Communications Dexa Group, Sonny Himawan menegaskan, target penurunan stunting merupakan implementasi salah satu core value perusahaan deal with care. Untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen memerlukan kolaborasi pentahelix. 

Baca juga : BSKDN Kemendagri Dan Tanoto Foundation Kolaborasi Riset Turunkan Angka Stunting

“Sejak tahun 2022 Dexa Group dan BKKBN telah berkolaborasi dengan lebih dari 5.500 bidan di 7 wilayah untuk melakukan edukasi pencegahan stunting," ungkap Sonny.

Marketing and Sales Director Dexa Medica, Maret Yudianto mengatakan, sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Dexa Group juga berperan menciptakan inovasi produk farmasi yang mendukung upaya intervensi stunting, salah satunya melalui produk HerbaAsimor. Produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.

“HerbaAsimor dari ekstrak daun katuk, daun torbangun, dan fraksi aktif ikan gabus membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor,” jelas Maret.

Inovasi lainnya yakni di bidang teknologi, melalui aplikasi Teman Bumil dengan sekitar 3,7 juta pengguna di Indonesia sejak tahun 2017. “Aplikasi ini memfasilitasi para bidan agar mudah memberikan edukasi seputar pencegahan stunting kepada ibu hamil melalui kolaborasi para bidan,” kata Chief Operations Officer Ruth Retno Dewi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.