Dark/Light Mode

Menuju Indonesia Emas 2045

Kolaborasi BUMN Dan Swasta Kunci Kebangkitan Ekonomi

Selasa, 15 Agustus 2023 06:45 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Jakarta, kemarin. Kolaborasi swasta dan BUMN dianggap kunci kebangkitan ekonomi Indonesia. (Foto: dok. Kadin Indonesia)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Jakarta, kemarin. Kolaborasi swasta dan BUMN dianggap kunci kebangkitan ekonomi Indonesia. (Foto: dok. Kadin Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sinergi sektor swasta dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memiliki peranan penting mendorong inklusivitas dan keberlanjutan pembangunan Indonesia, terutama dalam mencapai target Indonesia Emas 2045.

Kolaborasi swasta dan BUMN menjadi kunci keber­hasilan dalam meningkatkan perekonomian nasional.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, untuk memperkuat kolaborasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang solid, Kadin Indonesia menggelar Forum Sinergi BUMN-Swasta.

Baca juga : Ukraina Dan Barat Gagal Jalani Kesepakatan Istanbul

Forum sinergi BUMN-Swasta mengangkat tema Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif.

“Hubungan yang saling berke­sinambungan dan inklusif antara Pemerintah, BUMN dan Swasta akan berkontribusi meningkat­kan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa,” kata Arsjad dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Jakarta, kemarin.

Hal ini pun diperkuat dengan membaiknya pertumbuhan ekono­mi Indonesia di tengah ketidakpas­tian perekonomian global.

Baca juga : NEC Indonesia Dan PIDI 4.0 Kolaborasi Kembangkan SDM Industri

Arsjad menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada kuartal II-2023 tetap mampu mencetak pertumbuhan positif sebesar 5,17 persen (year on year/yoy) atau 3,86 persen (quarter to quarter/qtq). Ini juga mengaku­mulasikan pertumbuhan pada se­mester I-2023 menjadi 5,11 persen (cumulative to cumulative/ctc).

Pencapaian tersebut juga me­nandai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas 5 persen selama tujuh triwulan berturut-turut.

Ditambah lagi, Indonesia kembali menjadi negara upper middle income, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia yang dimutakhirkan pada Juli 2023.

Baca juga : Moeldoko: Indonesia Butuh Pemuda Punya Kematangan Emosional

Meski begitu, Arsjad menilai ke depan masih ada tantangan. Mulai dari harga pangan dan energi yang masih tinggi, pening­katan risiko geopolitik, kebijakan moneter yang ketat dan agresif oleh sebagian besar Bank Sentral di dunia, hingga risiko lain di sistem keuangan global.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.