Dark/Light Mode

BSKDN Kemendagri Dan Tanoto Foundation Kolaborasi Riset Turunkan Angka Stunting

Minggu, 20 Agustus 2023 15:08 WIB
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo (ketiga kiri) bersama wakil Tanoto Foundation. (Foto : ist)
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo (ketiga kiri) bersama wakil Tanoto Foundation. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membangun kolaborasi riset bersama Tanoto Foundation untuk menurunkan angka stunting.

Tanoto Foundation adalah organisasi filantropi independen yang memiliki misi mengembangkan individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas yang transformatif.

Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo mengatakan, diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan stunting, termasuk melibatkan organisasi filantropi.

Baca juga : BSKDN Kemendagri Jadikan ITKPD Bahan Binwas Daerah

"Permasalahan stunting ini sangat kompleks, tidak bisa hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat, atau pemerintah daerah semata tetapi harus melibatkan banyak pihak, termasuk melibatkan organisasi filantropi atau bentuk-bentuk lainya," ungkap Yusharto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8). 

Yusharto melanjutkan, melalui kolaborasi riset, BSKDN menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan. Dia meyakini penurunan angka stunting menjadi salah satu tanda peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.

Yusharto menambahkan, ke depan, BSKDN dan Tanoto Foundation juga akan bekerja sama mengoptimalkan pemanfaatan data untuk mendukung peningkatan kualtias perumusan kebijakan.

Baca juga : BPIP, BRIN Dan LPPM Unes Kolaborasi Riset Dan Pembangunan Berbasis Pancasila

"Bukan hanya kolaborasi riset, bentuk-bentuk kerja sama lain akan segera kita lakukan, semoga bisa menjadi upaya yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan yang ada saat ini," ujarnya. 

Head of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation Michael Susanto menambahkan saat ini masih banyak program dan data stunting yang saling tumpang tindih.

Menurutnya dibutuhkan koordinasi antar pihak terkait agar penanganan terhadap stunting lebih efektif. "Jadi pada waktu kami ke daerah untuk stunting intervensi kami adalah aksi convergensi manajemen program," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.