Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Dituding Jadi Pemicu Polusi Udara
Operasional PLTU PLN Dipastikan Patuhi ESG
Rabu, 30 Agustus 2023 07:15 WIB
Sebelumnya
Namun, sambungnya, agar Indonesia tidak hanya dijadikan pasar kendaraan listrik, Pemerintah harus memberlakukan persyaratan bagi investor kendaraan listrik. Di antaranya, lokasi pabrik harus di Indonesia.
Sedangkan untuk mengatasi polusi udara dari asap pabrik, Pemerintah didorong menindak tegas perusahaan-perusahaan yang tidak mengolah limbah dan masih menghasilkan asap yang memperburuk polusi udara.
“Karena tanpa kebijakan ekstrem, jangan harap bisa menekan polusi udara buruk dan tidak sehat di wilayah Jabodetabek,” tegas Fahmy.
Baca juga : Dukung Operasional LRT Jabodebek, BNI Pastikan Insfrastruktur Pembayaran Siap
Buntut buruknya polusi udara, para pelaku industri di wilayah Tangerang, Banten, ramai-ramai menghentikan penggunaan PLTU milik sendiri dan beralih ke listrik PLN untuk mengurangi polusi udara.
Electric Instrument Manager PT Polychem Indonesia Taufan Prihadi mengatakan, pihaknya sudah beralih menggunakan listrik PLN, yang sebelumnya membangkitkan listrik mandiri dari PLTU sebesar 2x15 MW (Megawatt).
Listrik tersebut dipakai untuk membuat bahan baku polyester, yaitu etilen glikol. “Untuk mengurangi polusi udara, kami pensiunkan PLTU yang sebelumnya dikelola mandiri,” kata Taufan melalui keterangan resmi, Minggu (27/8).
Baca juga : Hujan Buatan Nggak Berhasil Di Jakarta
Taufan menjelaskan, selain tak lagi mengonsumsi batubara untuk membangkitkan listrik, perusahaan jauh lebih hemat dari sisi operasional. Karena pengeluaran biaya listrik hampir Rp 10 miliar per bulan jika masih menggunakan pembangkit mandiri.
“Ongkos listrik lebih murah dan bebas biaya perawatan. Dulu saat PLTU kami beroperasi, konsumsi batu bara kurang lebih mencapai 740 ton per hari,” ujarnya.
Ditegaskan Taufan, pihaknya memperoleh nilai positif dalam penggunaan listrik PLN. Apalagi kebijakan energi manajemen selaras dengan kebijakan Pemerintah untuk segera mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya