Dark/Light Mode

Lindungi Anak-anak dari Polusi Udara, KPAI Sarankan Semua WFH

Selasa, 15 Agustus 2023 20:40 WIB
Tingginya polusi udara di Jakarta. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Tingginya polusi udara di Jakarta. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyarankan semua pihak untuk menerapkan sistem Work from Home (WFH) untuk mengurangi polusi udara yang sudah sangat parah akhir-akhir ini. Kata dia, langkah ini diperlukan untuk melindungi anak dari bahaya polusi udara.

Putra menjelaskan, anak-anak tidak sekuat orang dewasa. Bila mengalami sakit, mereka tak mudah mendeskripsikan atau menjelaskan keluhannya. Kebutuhan bermainnya, kadang mengalahkan apa yang di rasanya. Padahal mereka butuh diselamatkan dalam polusi udara ekstrim dan suhu tinggi di Jakarta. 

Baca juga : Kurangi Polusi Udara, PLN Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

Dengan dasar inilah, para orang tua yang harus melakukan langkah nyata menyelamatkan anak-anak. “Saya kira seruan banyak orang agar orang dewasa WFH sangat baik, begitu juga anak anak. Sambil menunggu udara normal kembali,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima RM.id, Selasa (15/8).

Putra melanjutkan, hak kesehatan anak penting diupayakan sejak dini. Hal ini sebagaimana cita-cita Undang-Undang Kesehatan baru, agar anak-anak memiliki modal kesehatan yang tinggi sejak dalam kandungan. 

Baca juga : Atasi Polusi Udara, Wapres Minta Masyarakat Naik Kendaraan Umum

Mengenai pendidikan anak, dia tidak khawatir. Sebab, selama ini anak-anak sudah akrab dengan sistem belajar online.

“Saya kira Indonesia sudah punya pengalaman WFH. Sekolah pun sudah menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar yang mengatur sekolah bisa di sekolah dan luar sekolah. Sehingga lebih baik mencegah daripada mengobati,” imbuhnya.

Baca juga : Jokowi Gercep Atasi Polusi Udara, Minta Rekayasa Cuaca Hingga Terapkan WFH

Dia berharap, anak-anak juga diajak aktif menjadi pengurang dampak polusi udara ekstrim. “Sekarang suhu dan polusi udara tinggi. Sehingga masing-masing sekolah punya peran mengurangi dampak bencana, ikut aktif menyelamatkan anak-anak dan lingkungan,” imbuhnya.

Terakhir, dia meminta peran serta semua pihak untuk menekan jumlah perokok anak. “Saya kira segala upaya mengurangi asap polusi udara yang membahayakan ini perlu dilakukan, termasuk menurunkan angka prevalensi perokok anak. Agar anak-anak benar-benar terbebas dari polusi udara sekitar,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.