Sunarso: BRI Sangat Produktif, Modal Kuat, Return Oke

RM.id  Rakyat Merdeka - Performa Bank Rakyat Indonesia (BRI) layak dibanggakan karena memiliki rasio return on equity (RoE) dan capital adequacy ratio (CAR) yang sama-sama tinggi, di waktu yang bersamaan.

Sementara RoE di level 20,71 persen, CAR ada di angka 26,76 persen.

Menurut penjelasan Direktur Utama BRI Sunarso, angka tersebut mencerminkan permodalan bank yang sangat kuat.

Baca juga : Dorong Produktivitas UMKM, Kemkominfo Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Digital

Lazimnya, permodalan yang sangat kuat, terkompensasi dengan rendahnya RoE. Tapi faktanya, BRI bisa memiliki rasio CAR 26,76 persen.

"Sering orang bilang, oh modalnya bagus ya, modalnya besar. Itu kan pengamat. Kalau investor yang lihat, ngapain modal gede-gede, tapi nggak menghasilkan return yang memadai? Di BRI, saya jawab tantangan ini. Modalnya sangat kuat, artinya bank ini sangat sehat. Tapi modal yang kuat itu di-leverage menjadi revenue dan return yang baik. Buktinya, return on equity kita 20,01 persen," papar Sunarso dalam acara Gathering Media di Stadion BRILiaN Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Bisa dibilang, BRI adalah bank yang sangat jarang di dunia. Karena dalam waktu bersamaan, memiliki rasio kecukupan modal yang sangat kuat, dan mampu menghasilkan return di atas 20 persen. "Ini bukti BRI sangat produktif," tegas Sunarso.

Tak Bangga

Baca juga : Dorong UMKM Produktif, BNI Bazaar Festival Kembali Digelar

Meski punya rasio CAR bagus, Sunarso mengaku tak bangga, jika kuatnya modal tersebut tak bisa menopang produktivitas perbankan.

"Kalau bankir yang nggak komplit knowledge-nya atau pengamat yang hanya terpotong menilai neraca bank, mungkin akan bangga melihat CAR 26,76 persen. Tapi, saya tidak," ujar Sunarso.

"Menurut saya, ini tidak layak dibanggakan. Ini layak direspons. Bagaimana kita bisa membuat modal yang gede ini, produktif melalui pertumbuhan?" imbuhnya.

Baca juga : Produk Lokal Dapat Proteksi

Laba bersih BRI di semester I-2023 tercatat Rp 29,56 triliun atau naik 18,83 persen dibanding tahun lalu. Asetnya, naik 9,21 persen menjadi Rp 1.805,15 triliun.

Mayoritas aset ditempatkan dalam bentuk kredit atau pembiayaan, yang totalnya mencapai Rp 1.202 triliun. Atau tumbuh 8,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.