Dark/Light Mode

Dongkrak Kinerja Bisnis, Bumi Menara Internusa Fokus Kembangkan SDM

Jumat, 29 September 2023 16:09 WIB
Bumi Menara Internusa (BMI) berkomitmen terus mengembangkan SDM, sebagai investasi untuk mendorong bisnis perusahaan. (Ilustrasi Istimewa)
Bumi Menara Internusa (BMI) berkomitmen terus mengembangkan SDM, sebagai investasi untuk mendorong bisnis perusahaan. (Ilustrasi Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bumi Menara Internusa (BMI) berkomitmen untuk terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), sebagai investasi untuk mendorong bisnis perusahaannya.

Saat ini, BMI yang merupakan perusahaan pengolahan makanan dengan orientasi ekspor ini telah mempekerjakan belasan ribu karyawan di 16 fasilitas pengolahan makanan milik perusahaan.

Tak hanya dari sisi hulu, juga di sisi hilir yaitu kepada para petani tangkap dan petani budidaya di 8 daerah di Indonesia.

Direktur BMI Hetty Diana mengatakan, pilihan untuk berinvestasi di sisi sumber daya manusia telah dilakukan perusahaan sejak pertama berdiri.

Pemberdayaan SDM yang dilakukan dari hulu ke hilir ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan SDM yang menjadi tulang punggung perusahaan.

Baca juga : Cari Cawapres, Mega Terus Diskusi Dengan Jokowi

“Kami menyadari betul, peningkatan kompetensi ini dibutuhkan para karyawan, petani dan petambak sebagai penerima manfaat untuk tidak hanya berkontribusi kepada perusahaan namun juga untuk menciptakan kehidupan berkelanjutan bagi setiap individu,” ujar Diana di Jakarta, Jumat (29/9).

BMI juga melibatkan pihak ketiga dalam meningkatkan kemampuan SDM perusahaan.

Tidak hanya pemerintah daerah melalui dinas terkait, Perusahaan juga menggandeng pihak-pihak yang memiliki keahlian di bidang serupa.

Sejak beberapa tahun lalu, perusahaan menggandeng WWF-Indonesia untuk sertifikasi ecolabel Aquaculture Stewardship Council (ASC) untuk tambak udang vaname dengan metode intensif.

Program yang juga dilakukan dengan melibatkan Dinas Perikanan setempat ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing komoditi udang di pasar internasional, dan juga untuk menciptakan kawasan pengelolaan budidaya udang secara berkelanjutan serta penguatan sertifikasi atau praktik manajemen budidaya yang lebih baik.

Baca juga : Tak Kerja, Nikmati Gaji 16 Perusahaan

Program yang terangkum dalam program besar bernama Aquaculture Improvement Program (AIP) ini menyentuh ke hal-hal teknis, seperti monitoring kualitas air di perairan pesisir hingga proses budidaya udang yang baik sesuai standar internasional.

“Semakin banyak penerima manfaat dari program ini, maka industri pengolahan hasil laut Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri hinggal level global,” yakinnya.

Hasil laut sambung Diana, merupakan salah satu potensi sumber daya alam laut yang besar serta memiliki dampak turunan yang besar pula.

Merujuk pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor perikanan Indonesia pada Januari-Juni 2023 tercatat sekitar 2,8 miliar dolar AS.

Berbasis nilai ekspor, komoditas yang paling banyak diekspor setelah udang adalah ikan tuna dan rajungan.

Baca juga : LASK Vs Liverpool, Si Merah Buru Kemenangan Perdana

Untuk itu pihaknya berharap, apa yang diupayakan perusahaannya, dapat berkontribusi secara positif kepada perekonomian Indonesia melalui kinerja ekspor impor, serta kepada kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam setiap lini industri pengolahan hasil laut di Indonesia.

“Ini yang menjadi penyemangat kami untuk terus menitikberatkan investasi kami pada sisi manusia sebagai pelaku di industri ini,” pungkas Diana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.