Dark/Light Mode

Pengamat Intelijen Dukung Menteri Bahlil Teruskan Proyek Rempang Eco City

Sabtu, 30 September 2023 20:16 WIB
Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)
Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menduga, ada keterlibatan pihak asing dalam konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Pihak asing ini diduga tidak ingin investasi besar masuk untuk pengembangan Rempang Eco City.

Dugaan ini muncul karena Bahlil menyadari, setiap Kepulauan Riau ingin maju dan ada investasi besar, selalu ada yang menghalangi.

Pengamat Intelijen dan Terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta mendukung Bahlil untuk menyelesaikan konflik secara kekeluargaan dan meneruskan proyek Rempang Eco City.

Sebab, menurut Stanislaus, Pulau Rempang memiliki posisi yang sangat strategis sehingga memiliki daya tarik banyak pihak yang memiliki kepentingan di pulau tersebut.

"Kemungkinan-kemungkinan adanya pihak asing yang terlibat, memang itu masuk akal. Pulau itu kan strategis ya, dan lokasinya juga dekat dengan perbatasan dekat dengan negara lain," ujar Stanislaus, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga : IWAPI Dukung Pemerintah Tetapkan Regulasi Larangan Jualan Di TikTok Shop

"Kemudian dari sisi tempatnya juga menguntungkan banyak pihak yang akan memiliki daya tarik dan Pulau Rempang itu memiliki daya tarik yang besar sehingga pihak-pihak luar itu punya kepentingan di situ," imbuhnya.

Stanislaus menerangkan, besarnya bentrokan yang terjadi di Pulau Rempang dan frontal yang mengakibatkan timbulnya banyak korban luka diduga karena adanya campur tangan pihak lain.

"Dan kalau dilihat kan di situ memang dalam aksinya kan sedemikian besar cepat gitu kemudian sampai frontal begitu kan nampaknya kok ada campur tangan pihak lain," tuturnya.

Menurut dia, diutusnya Menteri Bahlil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menuntaskan permasalahan di Pulau Rempang sudah tepat.

Dia mendorong Menteri Bahlil memenuhi hak-hak masyarakat Pulau Rempang sebelum dilakukan pemindahan atau relokasi.

“Urusan antara investor dengan masyarakat itu diselesaikan itu yang paling penting sudah di data saja itu lahannya siapa dicek kebenarannya milik siapa, apakah benar itu milik masyarakat ketika dia sudah tinggal di sana sudah lama kemudian ada kesaksian ada bukti-bukti dikemukakan ya sudah diselesaikan,” ungkapnya.

Baca juga : Tokoh Melayu Ini Dukung Duet Ganjar Pranowo-Andika

Menurut Stanislaus konflik lahan terkait masuknya investor sudah banyak terjadi dan berhasil dituntaskan dengan baik, tinggal bagaimana komunikasi dengan masyarakat.

Dikatakan Stanislaus, sudah banyak role model atau contoh masyarakat yang sebenarnya menerima hadirnya investasi di wilayah mereka.

“Saya kira banyak contoh investasi yang masuk yang masyarakatnya mau menerima dengan baik, saya kira banyak seperti itu, dijadikan model kan tapi yang paling penting menurut saya selesaikan masalah dengan baik,” tandas Stanislaus.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim memiliki informasi terlibatnya pihak-pihak asing dari negara lain yang membuat pengembangan Rempang Eco City tak berjalan mulus.

Bentrokan yang terjadi di Rempang karena adanya upaya relokasi masyarakat menurutnya bukan hanya disebabkan persoalan domestik.

Melainkan juga karena adanya pihak-pihak asing yang tak mau melihat Indonesia maju dari sisi perolehan investasi.

Baca juga : Pengamat Dukung Menteri Bahlil Gandeng Swasta Optimalkan Sumur Minyak Bumi

"Apalagi ditarik ke persoalan-persoalan yang mohon maaf, karena ini tahun politik jadi mau dibawa-bawa ke sana, jangan lah. Temuan saya sebagai tim saya tahu siapa barang ini yang ikut main. Tapi yakinlah teman-teman, bahwa tidak hanya dalam negeri. Saya tahu kok siapa yang di luar negeri," kata Bahlil.

Bahlil menyatakan, masyarakat sebenarnya sudah tahu negara mana yang terlibat membuat gaduh sejak pengembangan Batam dicanangkan pada 2004.

"Mari kita tersadar kolektif. Setiap Kepri itu mau maju, setiap ada investasi besar, selalu saja ada yang menghalangi. Ada apa dibalik ini semua? Jangan yang kita pertentangkan terus yang kemarin terjadi, tapi mari kita lihat bangsa secara baik," tutur Bahlil.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Live KPU