Dark/Light Mode

1,5 Juta Ton Beras Masuk Indonesia Hingga Akhir Tahun Ini

Jangan Sampai Sudah Impor Tapi Harganya Masih Mahal

Minggu, 29 Oktober 2023 07:10 WIB
Tangkapan Layar - Direktur Eksekutif Institute for Development for Economics and Finance (Indef) Tauhid Ah­mad. (Foto: Antara)
Tangkapan Layar - Direktur Eksekutif Institute for Development for Economics and Finance (Indef) Tauhid Ah­mad. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah kembali membuka impor beras sebanyak 1,5 juta ton sampai akhir tahun 2023. Kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak El Nino dan perubahan cuaca ekstrem.

Direktur Eksekutif Institute for Development for Economics and Finance (Indef) Tauhid Ah­mad mengatakan, impor beras yang dilakukan Pemerintah saat ini menjadi salah satu langkah tepat untuk menekan harga beras yang terus meningkat.

Impor beras ini juga penting agar dampak negatifnya ke perekonomian Indonesia tidak semakin tinggi.

Baca juga : LG Gebrak Pasar Indonesia Dengan Layar TV Hingga 86 Inci dan Prosesor Pintar

Menurut Tauhid, Fenomena cuaca El Nino dan keterlambatan masuknya beras impor me­nyebabkan harga beras di dalam negeri beberapa bulan terakhir terus mengalami kenaikan.

“Jika tidak diatasi dengan membanjiri pasar dengan beras impor, harga akan naik terus dan inflasi pangan bisa tidak terkon­trol,” kata Tauhid kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (28/10/2023).

Dia menjelaskan, El Nino dan perubahan iklim ekstrem yang terjadi saat ini menjadi salah satu penyebab Indonesia harus kembali mengimpor beras. Setelah beberapa tahun sebelumnya kebutuhan beras nasional bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Baca juga : Dubes Indonesia Untuk Kenya Meriahkan HUT RI Dengan Budaya Betawi Dan Minang

Sebenarnya, kata Tauhid, jika tak ada El Nino, Indonesia tidak perlu impor, karena stok beras masih cukup.

Akibat tingginya harga beras saat ini, banyak masyarakat mampu menyetok beras di ru­mah, sehingga keberadaan beras di pasar atau di pengusaha jadi berkurang.

“Akhirnya, harga terus tinggi meski sejak awal tahun Pemerin­tah sudah impor,” ujar Tauhid.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.