Dark/Light Mode

Kolaborasi BPOM, Sido Muncul Dukung Net Zero Carbon Programme

Selasa, 31 Oktober 2023 19:59 WIB
Penandatangan peluncuran BPOM Net Zero Carbon Programme yang berlangsung di Kawasan wisata Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (31/10). (Foto: Istimewa)
Penandatangan peluncuran BPOM Net Zero Carbon Programme yang berlangsung di Kawasan wisata Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (31/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan serangkaian program inisiatif kepedulian terhadap lingkungan dan apresiasi kepada industri obat dan makanan yang telah menerapkan program-program environmental sustainability.

Salah satu inisiasinya berupa BPOM Award pada 17 Juli 2023 kepada sejumlah industri obat dan makanan yang menerapkan konsep produksi berkelanjutan untuk mendukung kelestarian lingkungan.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito mengatakan kegiatan bisnis yang lebih komprehensif tidak hanya keuntungan finansial, tapi kontribusinya pada pembangunan masyarakat dan memainkan peran aktif dalam melindungi dan melestarikan lingkungan.

"Inti dari kegiatan ini bertujuan mendorong tanggung jawab sosial dan lingkungan di industri obat dan makanan," ujar Penny pada kegiatan Konservasi Ekosistem Mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta pada Selasa (31/10/2023).

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mengambil peran aktif dalam BPOM "Net Zero Carbon Programme ". Caranya dengan mendonasikan 1.500 pohon yang akan ditanam di Hutan Mangrove Kawasan Wisata Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

 

Promotion Manager Sido Muncul Antonius Sujono saat menanam mangrove di Taman Wisata Mangrove, Angke, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2023). (Foto: Istimewa)

Baca juga : Kolaborasi Apical, Asian Agri dan KAO Promosikan Program SMILE di Jepang

 

Kolaborasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan pelaku usaha obat dan makanan tersebut bertujuan mewujudkan net zero carbon di Indonesia melalui inisiatif penanaman mangrove.

Seremoni penyerahan pohon mangrove dilakukan pada peluncuran BPOM Net Zero Carbon Programme yang berlangsung di Kawasan wisata Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2023).

Gerakan yang dibuka resmi oleh Kepala BPOM Penny Lukito tersebut melibatkan 8 asosiasi dengan 106 industri obat dan makanan termasuk di dalamnya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat, mengatakan, ke-1500 pohon mangrove dari Sido Muncul akan diserahkan hingga 3 tahun ke depan.

“Setiap tahun Sido Muncul berpartisipasi sebanyak 500 pohon mangrove,” tutur Irwan dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).

Baca juga : Relawan GUS Muda Ikrarkan Dukungan Kepada Ganjar Pranowo

Irwan menyebut bahwa dalam kegiatan produksi dan operasional Perusahaan, Sido Muncul merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan aspek lingkungan hidup.

"Hal ini sebagai bukti kepedulian Sido Muncul dalm mendukung pengurangan emisi karbon di DKI Jakarta," ujar Irwan

Penny Lukito menambahkan, BPOM Net Zero Carbon Programme merupakan inisiatif dari BPOM bersama mitra kerja untuk ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

“Kita semua menyadari dengan dunia yang semakin memburuk kualitasnya, kontaminasi terjadi di darat dan laut, suhu udara semakin panas, global warning gas rumah kaca,” ujar Penny.

Karena itu BPOM berinsiatif untuk mengajak industri mitra BPOM untuk bersama-sama menunjukkan perhatian dan keterlibatan secara nyata dalam upaya mengembalikan kelestarian bumi

“BPOM sebelumnya juga ada kegiatan lain yang berkaitan dengan pelestarian bumi seperti award bagi Perusahaan yang sustainable production. Ini akan kita lanjutkan terus,” tutur Penny.

Baca juga : Beli Karbon Trading Secara Langsung, Pelita Air Dukung Net Zero Emission

BPOM memang bukan regulator masalah lingkungan. Namun kata Penny, sebagai bagian dari masyarakat dunia, BPOM dan semua pihak harus terlibat dan melakukan aksi nyata untuk konservasi, pelestarian dan memperbaiki kerusakan yang ada di bumi.

Lebih lanjut Penny mengatakan, hutan mangrove menjadi aspek penting karena lebih komprehensif dalam menyerap gas rumah kaca lima kali lebih besar dibanding kemampuan serap hutan tropical atau rain forest.

"Mangrove memiliki kemampuan dalam menyaring kotaminan atau polutan yang ada di air berupa logam berat sangat tinggi," pungkas Penny.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.