Dark/Light Mode

Mulai Muncul Ide Duet Ganjar-Gibran

Sabtu, 19 Agustus 2023 08:37 WIB
Capres PDIP Ganjar Pranowo (kiri) bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Twitter Ganjar)
Capres PDIP Ganjar Pranowo (kiri) bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Twitter Ganjar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gibran Rakabuming Raka tidak hanya dijodoh-jodohkan dengan Prabowo Subianto. Mulai muncul ide, putra sulung Presiden Jokowi itu bisa juga dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.

Ide menduetkan Ganjar-Gibran dicetuskan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Puan membuka peluang Gibran maju menjadi Cawapres Ganjar jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan uji materi ambang batas minimal usia Capres-Cawapres yang diajukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Kita mencermati hal tersebut. Kalau memang kemudian di MK-nya disetujui ada Cawapres di bawah 40 tahun, ya bisa saja Mas Gibran yang maju," kata Puan, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8).

Lalu, bagaimana respons Gibran? Wali Kota Solo itu mengaku tidak tahu Puan menyatakan hal itu.

“Beliau (Puan) yang bilang? Saya nggak tahu, nggak tahu saya malahan," ucap Gibran, saat ditanya wartawan, di Solo, kemarin. 

Baca juga : Tolak Munaslub Golkar, DPD Se-Indonesia Dukung Airlangga Hartarto

Saat ditanya mengenai kesiapan jika dicalonkan, Gibran merendah. Dia mengaku belum pantas.

"Waduh, ya jangan lah. Saya kan bukan siapa-siapa, takutnya nanti Pak Ganjar kalah gara-gara saya, kan repot. Jangan-jangan, yang senior saja," imbuhnya.

Gibran kembali menyinggung soal usianya yang masih belum cukup untuk menjadi bakal Cawapres. Dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, batas usia Capres-Cawapres adalah 40 tahun. Sedangkan Gibran baru 35 tahun.

"Kan umurnya belum cukup. Umurnya nggak cukup," ucapnya.

Sedangkan Jokowi terlihat tidak mau ikut campur dengan ide Puan itu. Saat diminta tanggapan mengenai hal ini, Jokowi menyarankan wartawan kembali bertanya ke Puan. "Tanyakan Bu Puan," ucapnya, di Gedung MPR, Senayan, kemarin.

Baca juga : Mardiono Imbau Jurkam Ganjar Jadi Pejuang

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, tidak bisa melarang Capres mana pun yang ingin berduet dengan Gibran. "Kalau orang berharap, ya boleh-boleh saja, tapi semua harus dihitung," ucapnya, saat bertemu dengan sejumlah pimpinan media, di Istana Negara, Kamis (10/8).

Kendati demikian, Jokowi membantah anggapan dirinya turut andil memasukkan nama Gibran dalam bursa Cawapres. Menurut Jokowi, putra sulungnya itu, bisa masuk dalam bursa Cawapres karena ada pertimbangan politik dan kepantasan. "Jangan dikit-dikit dari saya," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sementara, sidang uji materi UU Pemilu di MK masih berjalan. Ketua MK Anwar Usman mengatakan, persidangan perkara tersebut masih di tahap pembuktian.

"Masih proses. Masih pembuktian di sidang berikutnya," kata Anwar, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/8).

Mengenai waktu putusan, Anwar bilang, tidak bisa diprediksi. Dalam MK, cepat tidaknya putusan perkara ditentukan perkembangan dalam persidangan.

Baca juga : Gibran Langsung Gaspol

"Ya nggak bisa diprediksi kapan. Insya Allah, ya lihat situasi perkembangan sidang," ujarnya.

Namun, dia membuka kemungkinan perkara itu diketok tahun ini. "Ya mudah-mudahan, ya lihat aja," imbuhnya.

Adik ipar Jokowi ini juga memastikan, tidak ada desakan dari pihak mana pun agar MK memutuskan perkaranya sebelum pendaftaran Capres dan Cawapres yang dibuka pada 19 Oktober 2024. “Nggak ada,” tegasnya.

Sebelum muncul ide Puan ini, Gibran banyak dikaitkan dengan Prabowo. Bahkan, Prabowo juga terus melakukan pedekate dengan sering bertemu dan memuji Gibran. Saat Harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Prabowo menyebut Gibran sosok pemimpin masa depan. Lalu, saat peringatan Hari Veteran Nasional, Prabowo mengibaratkan Gibran seperti pahlawan Nasional Slamet Riyadi.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Sabtu (19/8), dengan judul “Mulai Muncul Ide Duet Ganjar-Gibran”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.