Dark/Light Mode

Ekonomi Global Melambat

Sri Mul Happy, Sistem Keuangan Kita Terjaga

Sabtu, 4 November 2023 07:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dua kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV 2023 di Jakarta, Jumat (3/11/2023). Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebutkan sistem keuangan Indonesia pada triwulan III 2023 dengan pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan mencapai 5,1 persen tetap terjaga di tengah ketidakstabilan perekonomian global. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dua kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV 2023 di Jakarta, Jumat (3/11/2023). Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebutkan sistem keuangan Indonesia pada triwulan III 2023 dengan pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan mencapai 5,1 persen tetap terjaga di tengah ketidakstabilan perekonomian global. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Pasalnya, perekonomian di dalam negeri kuat.

Perekonomian domestik yang berdaya tahan ini juga berkat sinergi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terus diperkuat.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bersama Ketua De­wan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Gubernur Bank Indone­sia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Pur­baya Yudhi Sadewa, telah menye­lenggarakan rapat berkala KSSK pada Senin (30/10/2023).

Baca juga : Tensi Geopolitik Tinggi, OJK Pastikan Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Dan Stabil

KSSK berkomitmen melanjut­kan penguatan koordinasi dan sin­ergi, serta meningkatkan kewas­padaan terhadap perkembangan dari risiko global ke depan.

“Termasuk rambatan pada per­ekonomian dan sektor keuangan domestik,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers KSSK di Gedung BI, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Wanita yang biasa disapa Ani ini menyebut, perekonomian global melambat karena ketidak­pastian yang meningkat tinggi, disertai divergensi antarnegara yang semakin melebar.

Baca juga : Yes! Sektor Pertanian Kembali On The Track

Menurutnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkira­kan ekonomi global 2023 menca­pai 3 persen dan melambat pada 2024 menjadi 2,9 persen.

Sementara, perekonomian Amerika Serikat (AS) ditopang konsumsi rumah tangga dan sektor jasa. Sedangkan China melambat karena pelemahan konsumsi dan krisis di sektor properti.

Ani menekankan, inflasi diperkirakan masih tinggi dipicu kenaikan harga energi pangan akibat eskalasi geopolitik, ter­jadinya fragmentasi ekonomi dan fenomena El Nino.

Baca juga : Bank Sentral Waspadai Tensi Geopolitik Dan Serangan Cyber

Untuk mengendalikan inflasi, suku bunga moneter di negara maju termasuk Fed Funds Rate (FFR) masih diperkirakan berada pada level yang tinggi untuk jangka waktu yang lama (higher for longer).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.