Dark/Light Mode

Ancaman Ekonomi Global

Bank Sentral Waspadai Tensi Geopolitik Dan Serangan Cyber

Selasa, 24 Oktober 2023 07:10 WIB
Tangkapan layar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung dalam peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.41 di Jakarta, Senin (23/10/2023). (Foto: Antara)
Tangkapan layar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung dalam peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.41 di Jakarta, Senin (23/10/2023). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Sentral di berbagai negara mewaspadai tensi geopolitik dan meningkatnya serangan siber yang bisa mengancam sektor lembaga jasa keuangan.

Deputi Gubernur Bank Indo­nesia (BI) Juda Agung menya­takan, dua hal itu menjadi fokus penanganan Bank Sentral.

Baca juga : Ini Putusan MK Soal Batas Usia Capres Dan Larangan Nyapres Lebih Dari 2 Kali

Juda menjelaskan, tensi geo­politik di Timur Tengah menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi bersama. Perang antara Israel dan Hamas telah mendorong kenaikan harga energi dan pangan, serta meningkatnya laju inflasi di dunia. Termasuk di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

“Apa yang terjadi di per­ekonomian global, tentu kita tidak bisa bernapas dengan lega. Belum selesai kita dihadapkan dengan krisis perang Rusia-Ukraina, kita dikejutkan lagi dengan krisis geopolitik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina,” kata Juda saat Pe­luncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 41, Senin (23/10/2023).

Baca juga : Relawan Pandawa Ganjar Latih Warga Lombok Daur Ulang Sampah Jadi Kerajinan

Juda mengatakan, terkereknya inflasi tersebut harus direspons oleh kebijakan moneter termasuk di AS, yang kemudian mendorong tetap tingginya suku bunga di negara itu, termasuk di global.

Dengan kondisi itu, dikhawatirkan tingkat suku bunga global akan bertahan pada level yang tinggi dalam waktu yang lebih lama, atau higher for longer.

Baca juga : Mentan Hadiri Konferensi Global Transformasi Peternakan Berkelanjutan

Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi otoritas atau para pembuat kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi, maupun stabilitas sistem keuangan.

Juda menjelaskan, masalah lain yang tak kalah penting­nya muncul. Di tengah tren melemahnya perekonomian global dan aktivitas intermediasi keuangan perbankan, BI men­gungkapkan adanya peningkatan serangan siber di sektor lembaga jasa keuangan dunia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.