Dark/Light Mode

Budidaya Jamur, PHKT Pakai Alat SEMENJANA

Kamis, 16 November 2023 19:55 WIB
Budidaya Jamur, PHKT Pakai Alat SEMENJANA

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) implementasikan beberapa inovasi yang berguna untuk mendorong keberhasilan program budidaya jamur di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Program budidaya jamur merupakan salah satu program CSR unggulan PHKT bertajuk Program Semur Cendawan (Semai Jamur dengan Cerdas dan Berwawasan Pangan) di Kelurahan Waru yang telah dimulai sejak awal tahun 2022.

Beberapa inovasi yang diterapkan dalam program ini adalah penerapan Inovasi Sosial melalui Model Bisnis Inti Plusma dan Inovasi alat dari limbah non-B3 perusahaan, yaitu Sterilisasi Media Jamur dalam Bejana (SEMENJANA).

Baca juga : Bisa Tajam Ke Segala Arah

“Model Bisnis Inti Plusma merupakan model bisnis kemitraan yang disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pelaku usaha inti dengan memperlihatkan prinsip saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling menguntungkan," ujar Manager Kalimantan Field, Suwantono Widji Rabu (15/11).

Suwantono menambahkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih terbuka lebar, kelompok binaan menjalankan budidaya jamur secara komunal.

Dengan sistem optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian berupa intensifikasi lahan melalui budidaya jamur dan hortikultura, serta menjadi tempat pembelajaran kolektif dan inklusif atau learning center.

Baca juga : PUPR Perluas Budidaya Jagung Di Papua Dan NTT

“Penerapan model bisnis Inti Plusma dalam program budidaya jamur ini merupakan satu-satunya di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara,” imbuhnya.

Ketua Kelompok Bintang Jamur binaan PHKT Wahab menceritakan kondisi sebelum adanya inovasi oleh PHKT pada program Semur Cendawan bahwa budidaya jamur hanya dilakukan dengan skala kecil dan upaya pemanfaatan limbah serbuk kayu tidak maksimal.

Hal ini terjadi karena pada proses produksi jamur masih konvensional sehingga berdampak pada biaya produksi yang tinggi, dimana mereka masih belum memiliki keterampilan untuk membuat bibit mandiri.

Baca juga : Budidaya Jamur Tiram Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

“PHKT telah merubah sistem budidaya jamur yang konvensional menjadi budidaya jamur dengan produktifitas tinggi, melalui penggunaan teknologi tepat guna sederhana. Sehingga mudah diaplikasikan dan diikuti,” ungkap Wahab.

Selain itu, menurut Wahab, PHKT turut berperan mengaktifkan kembali Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses terhadap kegiatan pertanian.

Namun kini Ibu–ibu KWT telah memiliki sumber pendapatan untuk keluarga dari budidaya jamur yang juga menjadi solusi untuk intensifikasi lahan pekarangan agar menjadi produktif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.