Dark/Light Mode

Perdana, Indonesia Berhasil Tembus Ekspor Telur Tetas Ayam ke Brunei Darussalam

Jumat, 6 Oktober 2023 18:32 WIB
Ekspor perdana telur tetas ke Brunei Darussalam. (Foto: Dok. Kementan)
Ekspor perdana telur tetas ke Brunei Darussalam. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH ) menyampaikan, Indonesia berhasil melakukan ekspor Hatching Egg (HE) atau telur tetas ayam ke Brunei Darussalam. Ekspor perdana HE ke Brunei Darussalam dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia sebanyak 45.000 butir telur tetas (HE) atau senilai kurang lebih Rp 400 juta.

“Upaya untuk mengekspor HE ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019 silam, namun baru membuahkan hasil pada tahun 2023 saat ini", ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (6/10).

Baca juga : China Pertama, Indonesia Peringkat 12 Klasemen Medali Asian Games

Nasrullah menyebutkan, untuk dapat menembus pasar Brunei Darussalam, Kementan telah menerapkan upaya dalam penjaminan kualitas produk peternakan, di antaranya, penerapan Good Breeding Practices, sistem kompartemen bebas Avian Influenza, prinsip-prinsip Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare), dan jaminan keamanan pangan melalui Sertifikasi Veteriner.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton per tahun. Sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton per tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.

Baca juga : Kepala Desa Se-Indonesia Beri Jersey MU Nomor 8, Ini Maknanya Bagi Ganjar

“Sesuai arahan Presiden ekspor dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri, dengan produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor,” terangnya.

Nasrullah menyampaikan, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, produk unggas Indonesia telah mampu menembus pasar Singapura, Jepang dan mendapat persetujuan ekspor produk Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA), serta terbukanya pasaran HE di Brunei Darussalam.

Baca juga : Relawan Asandra Kembali Gelar Tebus Sembako Murah, Kali Ini Di Kabupaten Malang

Berdasarkan data BPS, Kinerja ekspor komoditas peternakan dan Kesehatan Hewan pada periode Januari-Juli 2023 (angka tetap) senilai 790,7 juta dolar AS setara Rp 11,4 triliun, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

"Capaian ini perlu kita syukuri dan yang pasti kita juga perlu memberikan apresiasi terhadap pelaku usaha yang telah memperjuangkan untuk meningkatkan penghasilan devisa buat negara kita," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.