Dark/Light Mode

COP28 Dubai

Gamma Thohir, Menerangi Desa Terpencil Dengan Energi Bersih, Sejak Usia 15 Tahun

Jumat, 1 Desember 2023 21:48 WIB
Gamma Thohir, berjuang menerangi desa terpencil sejak usia 15 tahun. (Foto: YouTube)
Gamma Thohir, berjuang menerangi desa terpencil sejak usia 15 tahun. (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gamma Abdurahman Thohir (23), putra bungsu bos Adaro Energy Garibaldi Thohir, menceritakan pengalamannya membangun DesaBumi sejak tahun 2015. Di usianya yang masih teramat belia: 15 tahun, Gamma sukses merintis elektrifikasi di desa-desa terpencil.

Gamma yang ketika itu bersekolah di Global Jaya Bintaro, tergerak menjembatani kesenjangan pembangunan antara pedesaan dan perkotaan di Indonesia, melalui penyediaan listrik lewat energi terbarukan, lewat proyek sekolah.  

“Fokus saya ketika itu adalah menemukan pedesaan di Indonesia yang belum teraliri listrik. Saya termotivasi untuk memfasilitasi penyediaan listrik, lewat energi bersih. Saya membangun infrastruktur, untuk memastikan penduduk desa mendapatkan akses listrik, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelas Gamma dalam sesi talk show COP28 di Indonesia Pavilion, Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (1/12/2023).

Menurutnya, pengalaman membangun inisiatif Desa Bumi adalah hal yang sangat menantang dan memberikan kesan mendalam.

“Untuk seseorang yang masih berusia sangat muda, menembus desa terpencil dan mengusulkan pembangunan fasilitas kelistrikan adalah hal yang sangat menantang. Apalagi, hal itu kami lakukan di desa-desa yang jarang berhubungan dengan masyarakat luar,” ungkap Gamma.

Baca juga : Mau Transisi Energi Berjalan Mulus? Kuncinya, Kemitraan Strategis

“Seluruh prosesnya adalah tantangan. Tak cuma untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh tim. Saya bersyukur, karena program ini bisa sukses, dan telah dibangun di tiga lokasi,” imbuhnya.

Gamma menjelaskan, DesaBumi memiliki visi meningkatkan inisiatif ekonomi lokal, melalui prinsip energi berkelanjutan. Dengan menyesuaikan budaya dan kebutuhan masyarakat setempat.

“Dengan memperluas akses kelistrikan masyarakat, kami berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memudahkan akses informasi, dan memfasilitasi pendidikan untuk anak-anak. Kami mendukung Indonesia ke arah yang lebih baik,” tutur Gamma.

Hingga saat ini, Desa Bumi telah ada di tiga lokasi di Indonesia. Pertama, di Desa Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi, Jawa Barat, yang terletak di lereng Gunung Halimun. Desa ini dikenal sangat menjaga tradisi yang telah berusia 650 tahun, dengan menekankan konservasi sebagai gaya hidup.

DesaBumi memfasilitasi kelistrikan di Kasepuhan Ciptagelar melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 40 kw. Akses listrik ini diharapkan mampu membantu warga setempat, untuk meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan.

Baca juga : Pertamina Serius Kembangkan Potensi Energi Hidrogen, Ini Alasannya

“Fasilitas listrik 40 kw di Kasepuhan Ciptagelar, mampu menerangi 75 rumah tangga. Tak cuma membangun akses listrik, kami juga mendirikan sarana pendidikan untuk anak muda,” papar Gamma.

Kedua, Desa Liyu di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Di desa yang dihuni masyarakat adat Dayak Deah dan terletak di kawasan geosite Geopark Meratus, DesaBumi mendukung akses listrik dari energi surya berkapasitas 2,9 kw untuk pengembangan kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan. Sedikitnya 6.000 turis yang datang ke Desa Liyu, telah merasakan manfaat ini.

Ketiga, Desa Bangkiling Raya, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Di desa ini, DesaBumi menerapkan praktek-praktek keberlanjutan, energi terbarukan, dengan menghargai nilai lokal yang banyak dipengaruhi Islam.

Bekerja sama dengan Pondok Pesantren Mifthahul Ulum, Desa Bangkiling Raya berkolaborasi untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk kesejahteraan warganya. Dengan cara beternak lele, membiakkan lebah madu, dan menanam cabe.

Di semester pertama 2023, DesaBumi mendukung kelistrikan di Bangkiling Raya melalui pemasangan panel surya dengan kapasitas 5,3 kw.

Baca juga : PLN Pastikan PLTS Terapung Cirata Produksi Energi Bersih 245 GWh Per Tahun

“Fasilitas listrik 5,3 kw ini telah dirasakan manfaatnya oleh 400 santri. Dalam kegiatan bisnis pesantren, akses listrik ini mampu menerangi 35 rumah lebah, memfasilitasi perikanan air tawar dengan 20 ribu ikan, dan telah menghasilkan uang hingga 30 ribu dolar AS," terang Gamma. 

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.